KARAWANG – Fenomena living together alias tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan kini ramai jadi perbincangan publik. Perdebatan makin hangat setelah kasus tragis di Mojokerto, di mana Alvi Maulana (24) tega membunuh sekaligus memutilasi pacarnya, Tiara Angelina Saraswati (25).
Keduanya diketahui tinggal bersama di sebuah kos di Surabaya tanpa ikatan nikah, baik sah maupun siri.
Seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta, sebut saja Mr. X (21), mengaku faktor utama yang mendorong pasangan muda memilih tinggal bersama adalah ekonomi dan kenyamanan.
Baca juga: Polsek Jatiluhur Gencarkan Program Cegah Kenakalan Remaja di Sekolah
“Ngekos sendiri kan mahal, jadi lebih murah kalau berdua. Selain itu, tinggal bersama bikin mereka lebih gampang saling bantu. Risikonya ada, tapi banyak yang tetap jalanin,” ujarnya.
Pandangan serupa datang dari kalangan pekerja. Seorang karyawan pabrik di kawasan industri Karawang, berinisial J (27), menyebut rutinitas kerja yang padat jadi alasan lain.
“Kerja di pabrik itu waktunya berat, pulang udah lelah. Banyak orang akhirnya memilih tinggal bersama pacar supaya lebih gampang bertemu dan melepas penat. Kalau ekonomi masih berat, pikir mereka, daripada buru-buru nikah, lebih praktis tinggal bareng saja,” kata J.
Baca juga: Intip Sengitnya Ajang LIA Karawang Festival 2025, Dimeriahkan 270 Peserta
Fenomena ini tentu memunculkan pro dan kontra. Ada yang menganggap living together wajar di era modern, namun tak sedikit pula yang menilai praktik tersebut bertentangan dengan norma sosial dan agama.














