TVBERITA.CO.ID – Suasana meriah menyelimuti kawasan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, pada Sabtu (18/10/2025), saat gelaran Asia Africa Festival 2025 resmi dibuka. Puluhan penampil arak-arakan dengan berbagai kostum budaya, tari, dan atraksi khas daerah tampil memeriahkan pawai hari pertama yang digelar sepanjang jalan bersejarah tersebut.
Pawai dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, dibuka oleh penampilan marching band Krida Nusantara, disusul Paskibra Kota Bandung yang dengan gagah membawa bendera nama-nama negara perwakilan Asia dan Afrika.
Usai pembukaan, berbagai penampilan kebudayaan bergantian menghibur masyarakat yang memadati sepanjang jalan. Arak-arakan bergerak dari depan Gedung Keuangan Negara hingga ke arah Jalan Cikapundung Timur, menampilkan beragam pesona budaya dari dalam dan luar negeri.
Baca juga: Bazar Semesta Buku Hadir Lagi di Karawang, Harga Mulai Rp 5 Ribuan
Beberapa penampilan yang mencuri perhatian di antaranya adalah barongsai dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Kuda Renggong dari Kabupaten Sumedang, Sisingaan khas Subang, seni benjang, perkusi sekolah, serta delegasi kebudayaan mancanegara. Aksi akrobatik Kuda Renggong sukses memukau penonton yang menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.
Selain itu, tari Surasangga Sembrani dari Kabupaten Sragen turut menarik perhatian publik. Penari dengan rambut merah tebal dan taring besar itu menari-nari di sepanjang rute pawai, menimbulkan decak kagum dan sorak-sorai warga yang berebut mengabadikan momen tersebut.
Salah satu pengunjung, Rina, warga Cimahi, mengaku senang bisa menyaksikan Asia Africa Festival meski datang agak siang.
“Seru banget, soalnya anak suka kesenian, terutama jaipong. Jadi sekalian nonton pawai sambil nunggu tampilannya,” ungkap Rina yang datang bersama suami dan kedua anaknya.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengatakan bahwa Asia Africa Festival 2025 merupakan ajang diplomasi kebudayaan yang memperkuat citra Bandung dan Indonesia di mata dunia.
Baca juga: Bupati Purwakarta Apresiasi Trip Observasi SMA Labschool Kebayoran di Kampung Tajur
“Asia Africa Festival adalah momentum untuk memperlihatkan ke dunia bahwa Bandung bukan hanya masa lalu, tetapi juga masa depan yang penuh optimisme dan kolaborasi,” kata Erwin.
Ia menambahkan bahwa diplomasi antarnegara kini tak hanya dilakukan melalui meja perundingan, melainkan juga melalui panggung seni dan budaya.
“Kami berharap dari festival ini lahir kolaborasi baru di bidang ekonomi kreatif, kuliner, dan literasi, serta memperkuat jejaring antar kota di Asia dan Afrika,” tutupnya. (*)
