Beranda Karawang UBP Karawang Dorong 1.730 Mahasiswa Melek Pancasila

UBP Karawang Dorong 1.730 Mahasiswa Melek Pancasila

Jatidiri bangsa ubp karawang
Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang menggelar Kuliah Kebangsaan Mata Kuliah Jatidiri Bangsa tahun 2025.

KARAWANG – Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang menggelar Kuliah Kebangsaan Mata Kuliah Jatidiri Bangsa tahun 2025 dengan tema “Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi Warga Negara Muda Indonesia” berlangsung di Aula 1 Gedung Rektorat UBP Karawang pada Jumat, 14 November 2025.

Giat tersebut diikuti oleh mahasiswa UBP Karawang semester 3 Tahun Akademik 2025/2026 sejumlah 1730 orang (500 mahasiswa secara luring dan 1230 mahasiswa secara daring).

Kegiatan itu pun dihadiri langsung oleh Rektor UBP Karawang Prof. Dr. H. Dedi Mulyadi, SE.MM serta mengundang Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas (2023-2024) Meyjen TNI (purn) Agus Arif Fadila S.I.P dan Widyaiswara Pusdiklat Bela Negara Kemhan Kolonel Adm Winarno, S.Sos., M.Sc selaku pemateri.

Baca juga: Bupati Karawang Lantik 18 Pejabat, Ancam Nonjobkan Jika Kinerjanya Buruk

Koordinator Mata Kuliah Jatidiri Bangsa, Dr. Erwin Susanto, S.Pd., M.Pd mengatakan, kuliah kebangsaan ini merupakan rangkaian mata kuliah jatidiri bangsa UBP Karawang.

“Tujuan dari kuliah kebangsaan ini adalah upaya untuk memupuk wawasan kebangsaan dan semangat bela negara pada mahasiswa,” ujarnya.

Pemateri pertama, Meyjen TNI (purn) Agus Arif Fadila S.I.P menyampaikan edukasi seputar wawasan kebangsaan dan jatidiri bangsa. Ia mengatakan, bahwa generasi muda Indonesia saat ini banyak yang kehilangan jati diri karena tidak memahami ideologi Pancasila dan tidak memahami sejarah nusantara.

“Kita amnesia tentang Pancasila, setelah era reformasi kita amnesia, makanya salah satu solusinya adalah memasukkan Pancasila dalam kurikulum di semua jenjang pendidikan,” katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, era modern kini memiliki tantangan digital yang amat konkrit, dimana generasi mudanya cenderung terikat dengan gadget dan mengadopsi segala informasi secara instan.

Baca juga: Dana Global Menyusut, Mampukah RI Mandiri Lawan TBC?

“Kita sekarang manusia digital. Tapi saya, manusia digital imigran, dari analog menuju ke digital. Kalau generasi sekarang, manusia digital native, sudah mengakar. Kalau saya dulu gak kenal itu, kerja pakai mesin tik, kalau sekarang memang tantangannya seperti itu,” ungkapnya.

“Karena itu, ini adalah PR kita untuk mulai menyisipkan nilai-nilai Pancasila ke dunia digital. Bagaimana caranya, agar nilai-nilai Pancasila ini masuk algoritma dan dikonsumsi anak muda,” tambahnya.

Ia berpesan kepada mahasiswa untuk memiliki wawasan kebangsaan, wawasan nasional dan wawasan nusantara. Menurutnya, mahasiswa harus menghayati nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari sebagai warga negara, kemudian menyebarkan wawasan tersebut kepada lingkungan sekitar.