
KARAWANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) akan menerapkan program ‘Nyeni di Sakola Tahun 2026’ guna memperkuat nilai budaya pada para pelajar.
Kepala Disparbud Karawang, Bastian Sudrajat melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Waya Karmila menyampaikan rencana program ini lewat sosialisasi Ngobrol Pendidikan Budaya (Ngopdud) yang digelar di Aula Kampung Budaya Karawang pada Kamis, (13/11).
Baca juga: Purwakarta Raih Penghargaan Proyek Investasi Terbaik di WJIS 2025
“Nanti program budaya masuk ke sekolah, ini permulaan bidang kebudayaan Disparbud masuk ke Disdik, nanti yang diutamakan adalah seni-seni khas Karawang, nanti dipublikasikan ke anak-anak sekolah supaya mereka regenerasi ini tau tentang kesenian-kesenian atau budaya karawang,” ujarnya.
Waya menjelaskan, melalui program Nyeni di Sakola, para siswa khususnya jenjang SD dan SMP akan diberi edukasi dan wawasan seputar kekayaan budaya yang dimiliki Kabupaten Karawang.
Ia menambahkan bahwa penguatan sejalan dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dimana ada 10 objek yang harus digencarkan, diantaranya; tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.
“Program ini bertujuan agar kebudayaan di Karawang tidak punah. Kita akan kenalkan kepada anak-anak, Karawang itu punya kesenian topeng banjet, Karawang juga punya banyak cagar budaya, karena masih banyak yang belum mengenali,” katanya.












