
KARAWANG – Kantor Kemenag Karawang, Jawa Barat melalui PD Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) menyelenggarakan Festival Qasidah Rebana tingkat Kabupaten Karawang.
Kegiatan yang berlangsung di Mal Karawang Central Plaza (KCP), Senin (1/12) itu sekaligus menjadi pembuka rangkaian peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-80 Kemenag.
Kepala Kemenag Karawang, H. Sopian dalam sambutannya, menyampaikan festival ini menjadi momentum untuk menghidupkan kembali seni kebudayaan islam yang hampir punah di tengah era globalisasi.
Baca juga: Seabad Bendungan Walahar, Karawang Heritage Ajak Warga Jaga Warisan Air dan Peradaban
“Kami ingin menghidupkan kembali majelis taklim dan seni budaya Islam di Kabupaten Karawang. Kalau bukan kita, siapa lagi yang menghidupkan kesenian ini,” tegasnya.
Sopian mendorong pelestarian kesenian bernuansa Islami adalah tanggung jawab bersama. Karenanya, ia menargetkan agar festival ini menjadi kegiatan rutin tahunan di bawah komando IPARI Karawang.

“Ini harus berlanjut setiap tahun. Pelaksanaannya kami percayakan kepada para penyuluh, nanti IPARI yang melanjutkan,” jelasnya.
Baca juga: Lewat Jawara Wakaf, Kemenag, ATR/BPN dan Kejari Karawang Kompak Kebut Sertifikasi Tanah Wakaf
“Terima kasih juga kepada Lasqi Nusantara Jaya yang berkenan menjadi dewan juri dengan standar penilaian nasional,” sambung Sopian.
Ketua panitia acara, Eli Solihat menyebut festival ini akan berlangsung selama dua hari dengan diikuti 30 grup qasidah majelis taklim di setiap kecamatan.
“Pada hari pertama, sebanyak 13 kelompok peserta tampil, dan 17 kelompok peserta lainnya akan tampil pada hari kedua,” ucap Eli.
Panitia, kata dia, awalnya menyiapkan hadiah untuk juara 1 sebesar Rp 3 juta, juara 2 Rp 2,5 juta, dan juara 3 Rp 1,5 juta. Sementara untuk kategori harapan, juara 1 Rp 1 juta, juara 2 Rp 750 ribu dan juara 3 Rp 500 ribu.
“Namun karena ada support langsung dari Bapak Kepala Kemenag, beliau tambahkan dari kantong pribadinya untuk para juara. Jadi totalnya untuk juara 1 mendapat Rp 5 juta, juara 2 Rp 4 juta, dan juara 3 menjadi Rp 3 juta. Kemudian untuk juara harapan, yang kesatu mendapat Rp 1,5 juta, kedua Rp 1,25 juta dan ketiga Rp 1 juta. Alhamdulillah, ini bentuk komitmen beliau untuk menghidupkan kembali seni budaya islam di masyarakat,” serunya. (*)








