TVBERITA.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait cuaca panas yang menyengat di berbagai wilayah Indonesia akhir-akhir ini. Menurut BMKG, fenomena cuaca panas ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk posisi matahari yang sedang berada di sekitar wilayah khatulistiwa, yang menyebabkan intensitas sinar matahari lebih tinggi dan suhu udara meningkat.
Baca juga: Perubahan Iklim Jadi Ancaman Serius, BMKG Dorong Penguatan Kerjasama Negara Selatan
Selain itu, BMKG menjelaskan bahwa kondisi atmosfer yang cenderung stabil selama beberapa hari terakhir turut memperparah panas yang dirasakan. Minimnya tutupan awan juga berkontribusi pada meningkatnya suhu permukaan, karena sinar matahari tidak terhalang untuk mencapai bumi secara langsung.
Fenomena ini merupakan bagian dari dinamika tahunan yang biasa terjadi saat peralihan musim, khususnya dari musim kemarau menuju musim hujan. Namun, BMKG menegaskan bahwa intensitas panas yang dirasakan di berbagai wilayah tahun ini sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, diduga akibat perubahan iklim global yang terus mempengaruhi pola cuaca.
BMKG juga menyampaikan prediksi terkait kapan cuaca panas ini akan berakhir. Menurut prakiraan mereka, kondisi suhu panas ekstrem ini akan mulai mereda seiring datangnya musim hujan. Puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan terjadi pada November hingga Desember 2024. Dengan masuknya musim hujan, suhu udara diharapkan kembali normal dan lebih sejuk.
Baca juga: Sepekan ke Depan Ada Potensi Hujan dan Angin Kencang, BMKG Minta Masyarakat Waspada
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap risiko kesehatan akibat cuaca panas, seperti dehidrasi dan kelelahan. BMKG juga mengingatkan pentingnya menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menghindari aktivitas berlebih di luar ruangan pada siang hari. (*)