KARAWANG – Direktur LBH Cakra Karawang, Hilman Tamimi, diduga mendapat persekusi dari pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karawang. Namun BPN membantah tudingan itu.
Saat kejadian, Hilman tengah mendampingi audiensi Serikat Pertanian (Sepetak) dengan BPN perihal Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA) di Karawang pada Senin (3/10) sekira pukul 17.00 WIB.
Namun dalam audiensi, tensi diskusi sempat memanas hingga terjadi dorong-dorongan antara beberapa pejabat BPN dengan Hilman.
Baca juga: BPN Jabar Dorong Sertifikasi Aset Desa Lewat Program PTSL
“Pengakuan dari Hilman peristiwa persekusi itu ada dorongan, tarikan baju hingga kancing baju yang dipakainya copot,” ungkap Dewan Pembina LBH Cakra, Dadi Mulyadi.
Buntut dari peristiwa itu, pihaknya mengaku telah melaporkannya kepada kepolisian.
“Kami akan memproses hukum hal ini karena ini perbuatan laten fasisme yang tidak boleh terjadi apalagi di tubuh ASN,” bebernya.
BPN Bantah Tudingan Persekusi
Sementara, BPN Karawang membantah telah melakukan persekusi kepada Hilman. Insiden itu disebut hanya kesalahpahaman.
“Apa yang disangkakan oleh LBH Cakra bahwa terjadi persekusi yang dilakukan pegawai dan pejabat Kantor Pertanahan Kabupaten Karawang tidak lah benar,” ungkap Kasubag Tata Usaha, Nurhamzah Adi di kantor BPN Karawang, Selasa (4/10).