
GARUT – Petugas gabungan dari kepolisian, aparatur pemerintah daerah, dan sukarelawan bergerak cepat mengevakuasi pohon tumbang yang menutup akses utama Jalan Suherman, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (24/4).
Kepala Unit Turjawali Satuan Lalu Lintas Polres Garut, Ipda Ade Sulaeman, menyatakan bahwa evakuasi pohon tumbang langsung dilakukan untuk memulihkan arus lalu lintas dan memastikan aktivitas masyarakat kembali normal.
“Kesigapan rekan-rekan dari kepolisian, BPBD, Damkar, Dishub, Satpol PP, dan dinas terkait lainnya patut diapresiasi. Alhamdulillah, evakuasi pohon tumbang cepat selesai dan lalu lintas segera dinormalkan,” ujar Ade di lokasi kejadian.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Purwakarta Lepas dari Jeratan Pinjol Berkat UMKM Desa
Pohon beringin besar itu tiba-tiba tumbang sekitar pukul 07.30 WIB, tepat di depan SDN Gentra Masekda. Saat kejadian, aktivitas masyarakat sedang padat meski cuaca tidak menunjukkan tanda-tanda ekstrem seperti hujan atau angin kencang.
Beruntung, peristiwa pohon tumbang tersebut tidak menelan korban jiwa. Namun, satu orang mengalami luka ringan dan langsung mendapat perawatan di puskesmas setempat.
“Korban hanya mengalami luka lecet di tangan dan kaki. Alhamdulillah tidak ada luka serius,” tambah Ade.
Akibat pohon tumbang itu, arus lalu lintas dari arah Bandung menuju Garut maupun sebaliknya sempat terganggu. Untuk menghindari kemacetan, polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi.
“Kami terapkan rekayasa arus kendaraan baik dari arah Bandung maupun Garut agar lalu lintas tetap lancar,” katanya.
Selain menutup badan jalan, pohon tumbang itu juga merusak tiga unit sepeda motor yang sedang melintas atau terparkir di lokasi kejadian.
Bayu Nurdiansyah (53), pengendara motor yang tertimpa pohon, menceritakan momen mencekam saat batang pohon besar menimpa dirinya dan motornya.
Baca juga: Kakak Adik di Karawang Tewas Terlindas Truk saat Berangkat Sekolah
“Saya sempat melihat batang pohon turun mendekat, lalu menimpa saya. Saya kira kaki saya patah karena pohonnya sangat berat,” ungkap Bayu. “Tapi setelah dibantu warga, pohon berhasil diangkat dan saya bisa berjalan ke pinggir.”
Desi (34), orang tua siswa yang berada di sekitar sekolah, mengatakan bahwa kejadian itu sempat membuat panik warga dan anak-anak sekolah. Biasanya, area itu ramai oleh para siswa dan orang tua di pagi hari.
“Untungnya pagi tadi tidak terlalu ramai seperti biasanya, dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ujar Desi. (*)