TVBERITA.CO.ID – Jawa Barat (Jabar) masih menghadapi tantangan dalam menangani isu LGBT, terutama di kalangan pelajar. Meskipun berbagai regulasi telah dikeluarkan, upaya penanganan dinilai belum maksimal. Sebagai daerah dengan nilai keagamaan yang kuat, Jabar menolak perilaku tersebut, namun strategi pencegahan dan rehabilitasi bagi mereka yang terpapar masih menjadi pekerjaan rumah.
Pembina Forum OSIS SMK se-Jabar, Eka Sandi, mengungkapkan bahwa fenomena LGBT kini mulai menjangkiti siswa SMP hingga SMA/SMK. Ia pun aktif dalam memberikan edukasi kepada para remaja yang menunjukkan indikasi perilaku tersebut.
Baca juga: Dedi Mulyadi soal Siswa SMAN 4 Karawang Gagal Finalisasi PDSS: Ada Kelalaian Sekolah
“Isu LGBT dalam beberapa tahun terakhir cukup hangat di kalangan pelajar di Jawa Barat. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, apakah data di lapangan sudah benar dan bagaimana cara kita mengantisipasinya,” ujar Eka saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (6/2/2025).
Meskipun tidak menyebutkan angka pasti, Eka menegaskan bahwa indikasi keberadaan kelompok LGBT di sekolah memang ada. Bahkan, dalam beberapa diskusi dengan Forum OSIS tingkat kota/kabupaten, ditemukan adanya pola jejaring atau komunitas tersembunyi di kalangan siswa.
“Ada istilah ‘jejaring’ di kalangan mereka. Bahkan, mereka memiliki tempat nongkrong berkode khusus untuk bertemu,” ungkapnya.
Baca juga: Patut Dicontoh, SDN di Karawang Garap Kebun Sayur demi Dukung Program MBG
Eka menambahkan bahwa fenomena ini harus segera ditindaklanjuti dengan pendekatan yang tepat agar tidak semakin meluas. Menurutnya, peran semua pihak, mulai dari sekolah, orang tua, hingga pemerintah, sangat diperlukan dalam melakukan edukasi dan sosialisasi guna mencegah berkembangnya perilaku tersebut di lingkungan pendidikan.
“Psikolog menyebut bahwa perilaku ini bisa disembuhkan, tetapi perlu identifikasi lebih lanjut mengenai tingkatannya. Pencegahan dan penanganan harus dilakukan secara kolaboratif agar para pelajar memiliki masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (*)