Beranda Headline Gebrakan TMMD di Karawang dalam Membangun Negeri Kearah Lebih Baik

Gebrakan TMMD di Karawang dalam Membangun Negeri Kearah Lebih Baik

Karawang menjadi kota dengan perjalanan historis yang cukup panjang hingga menjadi kota metropolitan dengan pembangunan yang sangat pesat.

 

Meskipun sebagian besar sudah mengalami pembangunan, namun dibeberapa tempat masih memiliki keterbatasan sarana. TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) hadir membantu masyarakat. Program TMMD atau dahulu disebut dengan tentara masuk desa atau Abri Masuk Desa (AMD) di era 80-an.

Program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) Pemda, dan komponen bangsa lainnya menjadikan program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat.  Menurut KBBI, kemanunggalan berasal dari kata manunggal yang berarti menjadi satu dalam sikap dan tingkah laku, luluh (bercampur, berpadu) sehingga tidak terpisahkan. Ini merupakan jiwa dan semangat TNI bersama rakyat.

Tahun ini TMMD memasuki ke-105 dalam penyelenggaraannya. Terdapat berbagai sasaran dalam kegiatan TMMD, dengan tujuan untuk membantu masyarakat dari segala aspek kehidupan. Tidak hanya membangun insfrastruktur, akan tetapi juga membuka wawasan masyarakat desa terkait arti hidup berbangsa dan bernegara.

Pada dasarnya sasaran dalam TMMD terbagi menjadi dua yaitu sasaran fisik dan sasaran non fisik. Dalam sasaran fisik, TMMD Kodim 0604/Karawang melakukan kegiatan pembangunan sebanyak 16 program mulai dari membangun jembatan hingga membangun tempat ibadah. Sasaran non fisik, terdapat 11 program.

Tema TMMD ke-105 yaitu ‘Melalui TMMD Kita Tingkatkan Kebersaman Umat Serta Semangat Gotong Royong dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Guna Mewujudkan Ketahanan Nasional’. Dalam acara pembukaan TMMD, Dandim 0604 Karawang Letkol Inf Endang Sumardi, S. Sos., hadir mendamoingi Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Nurchahyanto, hadir pula Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana sebagai inspektur upacara.

Orang nomor satu di Karawang, Cellica Nurrachadiana menyebutkan bahwa adanya program TMMD dapat membantu masyarakat menumbuhkan kembali semangat gotong royong. “Hadirnya TNI sebagai bagian dari masyarakat berinisiatif mengajak untuk meningkatkan dan memelihara rasa gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan tersebut melalui kegiatan TMMD,” ungkapnya.

Jadi tuan rumah TMMD, Desa Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cilebar dipilih untuk menjadi sasaran kegiatan, baik fisik maupun non fisik. “Kami bangga desa kami terpilih menjadi sasaran kegiatan TMMD ke-105, karena di desa kami pembangunannya belum merata, apalagi infrastrukturnya,” ujar Wahyudi, salah satu tokoh masyarakat Desa Pusakajaya Selatan.

Ada Empat Dusun yang menjadi sasaran program TMMD ke-105 meliputi Dusun Cimunlak, Dusun Sumberjaya, Dusun Sumberjati dan Dusun Cikunir. Program TMMD di Dusun Cimunlak meliputi pengerasan jalan lingkungan sepanjang lebih kurang 500 Meter, dan pembangunan jembatan.

Program TMMD ke-105 menjawab harapan dari masyarakat Karawang khususnya di Desa Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cilebar, untuk memiliki insfrastruktur dan sarana prasarana yang memadai. Dengan memiliki infrastruktur dan akses menuju desa yang baik, warga masyarakat dapat lebih baik menjangkau dunia luar. Jalanan yang semula akan sulit dilalui kendaraan terlebih lagi di musim penghujan, kini jalan tersebut sudah diperbaiki dan seolah membuka jalan rezeki warga pula.

Di hari jadi ke-386 Kabupaten Karawang banyak harapan dari masyarakat supaya Kabupaten Karawang menjadi Kebupaten yang aman, makmur, dan sejahtera. Untuk mencapai semua itu perlu adanya dukungan dari semua pihak termasuk warga Karawang itu sendiri. Program TMMD membantu Kabupaten Karawang dalam mewujudkan akselerasi proses pembangunan yang merata untuk kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat daerah terpencil, pelosok maupun tertinggal.

Meskipun pekerjaan yang dilakukan terbilang berat, namun ketika melakukannya dengan hati yang tulus dan ikhlas maka pekerjaan itu akan dimudahkan. Gotong royong yang menjadi budaya asli masyarakat Indonesia hendaknya tetap terjaga hingga anak cucu kelak.