Beranda Ekonomi Harga Rumah Subsidi Tak Naik, Pengembang Ragu Kejar Target Pembangunan

Harga Rumah Subsidi Tak Naik, Pengembang Ragu Kejar Target Pembangunan

Pengembang rumah subsidi
Pengembang pesimis target pembangunan 172 ribu unit rumah subsidi tercapai untuk tahun ini. (Foto/istimewa)

JAKARTA – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menargetkan dapat membangun 172.000 rumah subsidi sepanjang tahun ini.

Namun target tersebut dirasa sulit tercapai karena harga rumah subsidi belum dinaikkan hingga saat ini.

“Karena kaitannya dengan apa? Produksi, proses, proses perbankan, itu kan juga perlu waktu,” ujar Ketua Apersi Junaidi Abdillah di Sari Pacific, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).

Ia menjelaskan untuk membangun satu unit rumah diperlukan waktu setidaknya dua bulan. Untuk membangun satu unit rumah, diperlukan setidaknya satu kelompok tukang. Biasanya, untuk pengembang kelas menengah dapat membangun sekitar 100 unit rumah.

Baca juga: Ramadan Roadshow, CSG Peduli Santuni 300 Anak Yatim di Seputar Proyek Perumahan

“Jadi rata-rata satu perumahan yang menengah itu sampai 30 kelompok (tukang). Artinya, untuk dua bulan untuk 30 kelompok ya 30-an unit,” paparnya.

Junaidi mengatakan, apabila pada awal tahun ini terjadi kenaikan harga rumah subsidi, setidaknya bisa mencapai 70% dari pembangunan rumah subsidi.

Namun, karena hingga akhir Mei 2023 tidak kunjung ada kenaikan harga rumah subsidi, setidaknya akan ada sekitar 100.000 unit rumah subsidi yang akan terbangun. Adapun, hingga saat ini sudah terbangun 30-40.000 unit rumah subsidi oleh pengembang yang tergabung dalam Apersi.

“Produksi tahun ini, bisa saja tahun depan menurun, bisa saja tahun ini naik. Karena apa? Bisa saja tahun ini mungkin aja mengurus proses-proses perizinan, tahun depan jualan, bisa juga sebaliknya. Fenomenanya seperti itu. Jadi bisa aja tahun kemarin kita agak turun realsisasinya,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pada tahun lalu, Apersi menargetkan membangun 110.000 unit rumah subsidi. Realisasinya, terdapat sekitar 70.000 unit rumah subsidi dibangun atau 70% dari target.