KARAWANG, TVBERITA.CO.ID – Komisi A DPRD Kabupaten Karawang memiliki wacana pemilihan kepala desa (pilkades) dengan menggunakan sistem E-Voting.
Pasalnya, Komisi A menilai sistem pilkades yang sudah dijalankan saat ini, dinilai rawan terjadi kericuhan.
Kepada Tvberita.co.id, Anggota Komisi I, Dedi Indra Setiawan mengatakan, Banyak faktor yang mempengaruhi suasana pilkades menjadi panas bahkan sampai terjadi kerusuhan.
Salah satunya adalah pada saat melakukan pemungutan suara. Untuk itu, pihaknya mendorong Pemerintahan Daerah Kabupaten Karawang melalui dinas terkait, agar Pilkades dilakukan melalui E-Voting.
“Kita kan ketahui Pilkades merupakan momentum politik tingkat desa yang syarat dengan adanya kerusuhan. Pilkades ini rentan terjadi rusuh, karena misalkan si pemilih bukan warga setempat,” kata Dedi menjelaskan.
Melalui E-Voting, Lanjut Dedi menambahkan, akan meminimalisir potensi terjadinya rusuh yang disebabkan adanya pemilih yang bukan dari warga setempat.
Meski memang hal tersebut bisa dengan menunjukan dengan membawa KK dan E-KTP atau suket. Namun itu dirasa kurang efektif dan efisien.
“Masa mau nyoblos bawa KK. Kalau E-Voting kan tinggal barcode,”ujar Dedi meyakinkan.
Selain itu untuk meminimalisir potensi konflik pilkades, lanjutnya, dengan E-Voting juga akan lebih memudahkan pelaksanaan pada saat pemungutan suara.
“Pilkades ini kan berlangsung bersamaan dalam hari yang sama. Makanya pandangan fraksi saya Karawang didorong jadi kabupaten digital,” tandasnya.
Disoal mampu tidaknya Kabupaten Karawang untuk melaksanakan E-Voting. Dedi yakin mampu.
Namun demikian, Dedi menyesalkan, setelah pihaknya mengusulkan agar itu bisa dianggarkan. Tetapi pada tahun anggaran 2020 justru tidak dianggarkan.
“Kota kecil saja Boyolali bisa, masa Karawang tidak. Tinggal kemaunnya aja. Nanti saya kejar di tahun 2021,” pungkasnya. (nna/dhi)
