Beranda Headline Mitos dan Fakta di Balik Fenomena Generasi Stroberi

Mitos dan Fakta di Balik Fenomena Generasi Stroberi

Generasi stroberi
Foto: Istock

TVBERITA.CO.ID – Istilah “generasi stroberi” sering digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang dinilai kurang tangguh dalam menghadapi tekanan hidup. Istilah ini berasal dari perumpamaan bahwa stroberi terlihat cantik dari luar, tetapi mudah hancur jika ditekan. Fenomena ini seringkali dikaitkan dengan generasi milenial dan gen Z, yang dianggap cenderung rapuh secara mental dan emosional.

Namun, benarkah generasi stroberi seburuk itu?

Baca juga: Jurusan Kuliah Terfavorit, Kamu Pilih yang Mana?

Asal Usul Istilah

Istilah ini pertama kali populer di Taiwan pada akhir 1990-an untuk merujuk pada anak muda yang dianggap “manja” dan tidak tahan banting dibandingkan generasi sebelumnya. Dalam konteks global, generasi ini kerap dikaitkan dengan anak muda yang tumbuh di era teknologi dan kemudahan akses informasi, tetapi dianggap minim pengalaman menghadapi kesulitan nyata.

Sisi Lain Generasi Stroberi

Meski sering mendapat kritik, generasi ini juga memiliki kelebihan yang tak bisa diabaikan. Mereka dikenal kreatif, inovatif, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap isu sosial seperti perubahan iklim, kesetaraan, dan keberlanjutan. Generasi ini juga cakap dalam memanfaatkan teknologi untuk menciptakan peluang baru di berbagai bidang.

Sebaliknya, label “nggak tangguh” seringkali muncul karena cara pandang generasi sebelumnya terhadap perubahan pola hidup. Generasi stroberi lebih fokus pada kesehatan mental dan keseimbangan hidup, sesuatu yang kerap dianggap “lemah” oleh generasi yang terbiasa bekerja keras tanpa mempertimbangkan aspek ini.

Baca juga: Musim Hujan Nyaman Tanpa Nyamuk: Pilih Tanaman Ini

Menghadapi Tantangan

Generasi stroberi menghadapi tantangan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Kompetisi global, tekanan media sosial, serta ketidakpastian ekonomi menjadi faktor yang memengaruhi cara mereka beradaptasi. Labelisasi negatif terhadap mereka justru bisa menghambat potensi besar yang mereka miliki.

Daripada mengkritik, lebih baik kita mencari cara untuk mendukung mereka agar lebih tangguh tanpa kehilangan keunikan mereka. Generasi stroberi bukan hanya “nggak tangguh,” tetapi juga generasi yang punya banyak kelebihan untuk menghadapi dunia yang terus berubah. (*)