Beranda Headline Ramai di Media Sosial, Ternyata Ini Makna dan Sejarah Semangka Bagi Rakyat...

Ramai di Media Sosial, Ternyata Ini Makna dan Sejarah Semangka Bagi Rakyat Palestina

Makna semangka bagi palestina
Semangka sebagai simbol dukungan untuk rakyat Palestina ramai beredar di media sosial. (Istimewa)

TVBERITA.CO.ID – Beberapa hari terakhir ini, gambar dan emoji buah semangka banyak bermunculan di media sosial.

Para warganet beramai-ramai mengunggah foto semangka sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Berdasarkan pantauan tvberita.co.id, tagar #semangka di platform instagram saja sudah mencapai ratusan ribu lebih postingan, belum lagi di kanal platform lainnya seperti Twitter, Facebook dan story’ WhatsApp.

Bagi yang masih mencari tahu apa makna dari simbol tersebut, berikut penjelasan mengenai makna dan kilas balik sejarah semangka bagi rakyat Palestina:

Semangka sebagai simbol representasi negara Palestina

Semangka pertamakali digunakan sebagai simbol negara Palestina setelah perang enam hari pada tahun 1967, kala itu Israel bertempur dengan negara-negara tetangga termasuk Mesir, Suriah dan Yordania.

Bersamaan dengan itu, Pemerintah Israel melarang adanya pengibaran bendera Palestina di muka umum.

Untuk menggantikan bendera yang tidak boleh dikibarkan, masyarakat Palestina menggunakan buah semangka yang mereka potong menjadi segitiga sebagai representasi dari bendera Palestina yang berwarna merah, hitam, putih dan hijau.

Kemudian pada tahun 1993, Israel akhirnya mencabut larangan pengibaran bendera Palestina sebagai bagian dari Perjanjian Oslo.

Setelahnya, mulai memasuki tahun 2000an banyak seniman yang mempopulerkan simbol semangka sebagai sarana mengekpresikan dukungan terhadap masyarakat di Palestina.

Makna semangka bagi palestina
Foto: ilustrasi simbol semangka. (Istimewa)
Makna semangka bagi rakyat Palestina

Melansir dari laman The Oakland Institut, selain lambang perlawanan terhadap Israel, dahulu varietas semangka Jadu’l banyak ditanam di Kota Jenin, tepi Barat bagian Utara.

Kemudian, selama masa Intifada pertama di tahun 1987-1993 Israel melarang petani Palestina untuk membudidayakan beberapa jenis tanaman pangan seperti buah zaitun, zaatar dan semangka guna menekan pemberontakan.

Semangka Jadu’l sendiri memiliki kualitas yang sangat baik karena mampu beradaptasi dengan perubahan iklim mikro. Selain itu, kebun semangka juga kerap dijadikan tempat perlindungan masyarakat Palestina selama peperangan terjadi.

Banyak masyarakat yang mencari perlindungan hingga para perempuan melahirkan di kebun semangka. Masyarakat juga seringkali menyimpan buah semangka sebagai makanan cadangan untuk dimakan pada musim dingin.

Sebagian besar masyarakat Palestina khususnya di Kota Jenin, memiliki cerita yang berkaitan dengan semangka. Oleh karena itu, hingga kini buah tersebut menjadi simbol yang merujuk pada negara Palestina. (*)