BANDUNG – Seorang santri salah satu pondok pesantren di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, tewas setelah mengalami pembacokan dalam sebuah insiden berdarah. Korban tewas diduga sebelumnya telah melakukan tindakan kekerasan terhadap santriwati.
Kapolsek Ibun, Iptu Deny Fourtjahjanto, mengonfirmasi peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 5 Maret 2025, sekitar pukul 01.30 WIB. “Betul terjadi penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Saat ini kasus sudah ditangani oleh Satreskrim Polresta Bandung,” ujarnya.
Baca juga: Derita Anak Yatim Diperkosa 3 Pria di Karawang: Hamil 7 Bulan, Dikeluarkan Paksa dari Sekolah
Berdasarkan keterangan polisi, kejadian berawal ketika seorang santri di Bandung ininmendengar keributan di asrama atau kobong santri putri. Setelah dicek, ditemukan santri berinisial A (14) tengah menganiaya santriwati berinisial FF (20) menggunakan celurit. “Santriwati FF mengalami lima luka tusukan akibat serangan santri A,” jelas Deny.
Melihat insiden tersebut, santri lain, FH (23), segera membantu membawa FF ke rumah sakit. Namun, dalam perjalanan, FH bertemu dengan santri A yang baru saja membacok FF. Dalam kondisi marah, FH yang membawa golok langsung menebas A hingga mengalami luka parah.
“Kemudian, FH membawa santriwati FF dan santri A ke rumah sakit. Sayangnya, sekitar pukul 06.00 WIB, santri A dinyatakan meninggal dunia akibat luka bacokan,” kata Deny.
Setelah kejadian tersebut, FH langsung menyerahkan diri ke Polsek Ibun. Sementara itu, hasil penyelidikan awal mengindikasikan bahwa santri A diduga sempat melakukan pelecehan seksual terhadap santriwati FF sebelum menyerangnya dengan senjata tajam.
Baca juga: Pemkab Cirebon Siapkan Kompensasi bagi Tukang Becak Terdampak Pembatasan Mudik
“Kami menduga ada unsur pelecehan seksual terhadap santriwati FF. Hal ini berdasarkan keterangan beberapa saksi yang telah diperiksa,” tambah Deny.
Saat ini, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap seluruh fakta di balik peristiwa tragis ini. (*)