Beranda Regional Balita di Purwakarta Dilanda Flu Singapura, Dinkes: Belum KLB

Balita di Purwakarta Dilanda Flu Singapura, Dinkes: Belum KLB

PURWAKARTA, TVBERITA.CO.ID- Puluhan anak rata-rata berusia balita di Purwakarta, Jawa Barat diduga terjangkit virus flu Singapura. Salah satu daerah dengan jumlah terjangkit cukup banyak terdapat di Perumahan Gandasari, Desa Cigelam, Babakan Cikao, Purwakarta.

“Awalnya panas terus dibawa ke dokter, setelah dari dokter keluar bintik-bintik. Dokter sih bilangnya kena flu singapura,” kata Prihatin. Salah seorang warga yang anaknya terjangkit virus tersebut, Selasa (22/5).

Balita yang terserang virus Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) mengalami bintik merah di tubuhnya. Bintik merah yang mengandung cairan itu muncul lebih banyak di bagian tangan, kaki hingga mulut bayi.

“Anak di bawah tiga tahun banyak yang terserang, blok satu ada sekitar 20 anak yang mengalami gejala sama, bintik-bintik merah. Terus ada bintik di mulut, yang bikin anak susah makan dan minum. Jadinya rewel,” jelas Prihatin.

Penuturan yang sama juga disampaikan oleh warga lainnya Nita, jika gejala yang sama juga dialami anaknya. Bintik tersebut muncul setelah anaknya mengalami demam.

“Iya anak saya juga sama kena flu singapura. Gejalanya sama yaitu demam, habis demam sembuh langsung timbul bintik merah di kaki telapak kaki tangan mulut,” tutur Nita.

Para orang tua di perumahan tersebut khawatir jika virus tersebut akan terus mewabah sehingga jumlah penderita terus bertambah. Apalagi virus tersebut banyaj menyerang kalangan anak.

“Ya kita mah orang tua khawatirnya gitu. Makin banyak aja yang kena,” jelas Nita.

Selain itu, para orang tua menyesalkan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, yang dinilai lamban dalam mengantisipasi penyebaran virus. Apalagi kedatangan petugas dari kedinasan tersebut ke perumahan warga hanya bersifat pendataan serta tanpa solusi maupun memberikan obat-obatan.

“Kalau datang mah udah dua kali, tapi ya gitu cuma ngedata doang. Kalau buat solusi mah nggak ada,” tutup dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi Dinkes Purwakarta, Eva Lystia Dewi menyatakan, virus coxsackievirus A16 bukan tergolong virus baru atau berbahaya.

“Belum kami sebut kejadian luar biasa karena berbeda dengan difteri, satu kasus saja jadi KLB. Kalau ini (flu singapura) enggak tapi akan kami pantau terus,” kata Eva Lystia Dewi saat ditemui di kantor Dinkes Purwakarta, Jalan Veteran, Nagri Kaler, Purwakarta.

Pihaknya mencatat hanya 11 anak di perumahan Gandasari yang terkena virus dengan nama lain Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD).

Data tersebut didapat saat jajaran Dinkes Purwakarta melakukan pendataan dan sosialisasi ke wilayah itu.

“Di blok atau daerah lain, belum ada laporan. Di tempat lain, setelah saya pantau, di blok yang ada virus itu ternyata itu penyakitnya stabies bukan flu singapura,” ucapnya.(KB)