Beranda Regional Belum Ada Tempat, Anak-anak Mengaji di Mushola Tua Telukjaya

Belum Ada Tempat, Anak-anak Mengaji di Mushola Tua Telukjaya

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Akibat belum adanya tempat mengaji yang memadai, puluhan anak Kampung Balong Desa Telukjaya, Kecamatan Pakisjaya, terpaksa belajar mengaji di Mushola Tua.  
 
Mushola Ar-Ridho yang letaknya disekitaran makam keramat Syekh Guru Towran, menjadi pilihan tempat anak-anak mengaji.
 
“Tidak ada pilihan tempat lain pak, meskipun bangunannya terbuat dari bilik bambu, tapi cukup memadai untuk belajar mengaji anak-anak,” ungkap guru ngaji, ustad Faqih Nurul Huda, Minggu (30/12).
 
Mushola yang letaknya tepat di tengah pemakaman tersebut menjadi pilihan anak-anak memperdalam ilmu agama.  
 
Dengan guru pengajar Ustad Faqih Nurul Huda, yang merupakan lulusan Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, anak-anak belajar mengaji secara gratis. 
 
Menurut keterangan Ustad Faqih, sapaan akrab guru ngaji, anak-anak sudah belajar mengaji selama 5 bulan di tempat tersebut.
 
“Berawal dari tirakat selama 10 hari disini, akhirnya saya memutuskan untuk membuka pengajian bagi anak-anak lingkungan ini, agar mereka memiliki ilmu agama yang cukup sebagai bekal dikemudian hari,” imbuhnya.
 
Selain tempat yang sederhana tersebut, ternyata guru ngaji nya juga berasal dari luar kampung.  Namun tekad yang kuat  untuk memberikan ilmu agama kepada  anak-anak sebagai bagian dari syiar Islam.  
 
Membuat Ustad Faqih rela datang tiap hari untuk mengajar ilmu agama, meskipun jaraknya cukup jauh dari rumah tempatnya tinggal.
 
Tidak ada harapan yang muluk-muluk, menurutnya dengan tempat seadanya tersebut, dirinya tetap fokus mengajar anak-anak.  Yang terpenting menurutnya kedepan anak-anak didiknya menjadi pribadi-pribadi yang Sholeh dan bermanfaat bagi Nusa Bangsa dan Agama.
 
“Dengan pengajian rutin tiap hari selama hampir 2 jam, saya yakin kedepan anak-anak bisa menyerap dan mengamalkan ilmu yang didapat,” katanya.
 
Sementara, Kepala Desa Telukjaya, Nursan, mengatakan agar kegiatan belajar ngaji tersebut lebih berjalan, pihaknya siap menganggarkan dana pada tahun 2019 untuk pembangunan tempat tersebut menjadi  TPA.  Selain tentu kedepannya akan diperhatikan untuk pemberian insentif kepada guru ngajinya.
 
“Karena memang baru berjalan sehingga belum masuk dalam daftar desa, tetapi kedepan kami akan mendukung setiap kegiatan positif terutama pembangunan TPA ini,” ungkapnya.
 
Nursan menambahkan, selain dipergunakan untuk belajar ngaji anak-anak, bangunan tersebut juga sering digunakan untuk pengajian yasinan rutin tiap malam Jumat.
 
Disamping bangunan tersebut juga kepala desa bersama masyarakat sudah membeli lahan untuk pemakaman umum 2000 meter persegi.
 
“Kedepan  kami sudah mentargetkan ada penambahan 2000 meter lagi untuk penambahan area TPU, sehingga tempat ini menjadi pusat kegiatan keagamaan warga,” pungkasnya
 
Berdasarkan keterangan beberapa  warga sekitar, lokasi tersebut juga memiliki potensi sebagai tempat wisata religi.  Karena lokasi tersebut banyak dikunjungi para peziarah lokal dan luar daerah seperti Jakarta dan Bekasi.  
 
Hal tersebut mendapat perhatian serius kepala Desa Telukjaya, untuk bisa menganggarkan sebagian dana yang diterima desa untuk pembangunan TPA dan tempat jiarah serta pemakaman umum.
 
“Dari pihak desa akan berusaha untuk pembangunan lokasi ini, tetapi jika masyarakat ingin berpartisipasi untuk membantu meringankan kami juga sangat menyambut baik,” pungkasnya.(yay/ris)