Beranda Regional Komisi D Karawang Sesalkan Banyak Motor Pintar Terbengkalai

Komisi D Karawang Sesalkan Banyak Motor Pintar Terbengkalai

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Komisi D DPRD Kabupaten Karawang sesalkan banyaknya motor pintar Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Karawang yang banyak terbengkalai di Kecamatan – kecamatan.

Menurut Sekretaris Komisi D DPRD Karawang, Asep Syarifudin, mengatakan jika sejak awal Komisi D tidak sepakat dengan kegiatan perpustakaan keliling dengan menggunakan motor – motor pintar tersebut.

Karena menurutnya, biaya operasional untuk bahan bakar dan biaya pemeliharaan motor pintar tersebut sangat besar, sedangkan fakta di lapangan perpustakaan keliling dengan menggunakan motor pintar tidak bisa memberikan manfaat yang signifikan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

“Apalagi kondisi pada hari ini buku bisa dengan mudah kita download di google atau bahkan di sekolah – sekolah memiliki perpustakaan yang justru jauh lebih modern. Oleh karena itu perpustakaan keliling dengan menggunakan cator sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini tidak efektif dan efisien, hanya menghambur- hamburkan uang negara saja,”paparnya.

Lebih lanjut, politisi Partai Golkar ini mengungkapkan, Seharusnya Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Perpustakaan Daerah dapat lebih kreatif dan inovatif dalam pengelolaan perpustakaan daerah untuk dapat lebih menarik minat baca anak – anak sekolah maupun masyarakat umum.

“Anggaran motor tersebut hampir Rp. 500 jutaan. Dan pada akhirnya tidak dapat berjalan optimal,”tandasnya.

Asep juga menyayangkan, kondisi motor – motor tersebut yang dibiarkan begitu saja rusak, seharusnya motor – motor tersebut dapat di manfaatkan untuk dinas lain.

“Bukan disia- siakan begitu saja,”sesalnya saat dimintai tanggapannya oleh Koran Berita, Kamis (11/1/2018).

Terakhir, Badan Anggaran DPRD Kabupaten Karawang telah meganggarkan Rp. 300 juta untuk pengadaan buku – buku bacaan di perpustakaan daerah, dengan harapan melalui pembelian buku yang lebih baru sesuai dengan kondisi zaman saat ini.

“Rp 300jtaan. Jadi saya sayangkan kalo masih tidak juga dapat memberi manfaat bagi masyarakat, dan mampu memenuhi minat anak – anak sekolah dalam mencari buku – buku yang kekinian, sehingga mereka merasa senang terlayani dan otomatis gairah membacanya pun menjadi semakin meningkat,”pungkasnya.(cr2/ds)