Beranda Regional Mak Acih, Butuh Uluran Dermawan

Mak Acih, Butuh Uluran Dermawan

CIANJUR, TVBERITA.CO.ID- Masa tua seharusnya menjadi waktu yang indah bagi seseorang untuk dapat mengisi hari-harinya berkumpul bersama keluarga.

Tapi tidak bagi Mak Acih, warga Kampung Cibeureum RT 03/09, Desa Babakankaret, Kecamatan Cianjur, di usianya yang sudah menginjak 80 tahun sang nenek harus menghabiskan masa tuanya sebatang kara dan tinggal di sebuah bangunan yang dinilai tidak layak huni.

Lebih kurang enam bulan lalu, Mak Acih harus rela kehilangan suami tercintanya yang lebih dulu menghadap sang pencipta, karena mengalami sakit keras.

Sepeninggalan suaminya, nenek yang juga mengalami sakit dan sudah tidak mampu untuk beraktivitas itu hanya mampu mengandalkan hidup dari belas kasihan para tetangga sekitar rumahnya.

Tinggal di bangunan berlantaikan tanah dan berdinding bilik bambu, Mak Acih menghabiskan kesehariannya hanya dengan tidur di atas karpet plastik yang lusuh dengan dikelilingi berbagai barang rongsokan sehingga menambah pengap ruangan tersebut.

Tak banyak yang bisa dilakukan Mak Acih, untuk sekedar mendapatkan makan sehari-hari dirinya harus menunggu tetangga atau dermawan yang datang memberikan makanan.

“Lamun hujan, pasti kaceretan. Soalna atapna teu ditutup langsung kenteng (Kalau hujan, pasti kebasahan. Karena, atapnya tidak ditutup, langsung genteng, red),” kata Mak Acih, saat disambangi ke rumahnya, Selasa (20/3/2018).

Dalam menghabiskan hari tuanya itu, Mak Acih berharap untuk dapat kembali diberikan kesehatan. Dirinya, ingin kembali dapat beraktivitas dan tidak merepotkan orang lain.

“Hoyong sehat, supaya teu ngarerepot batur (Ingin sehat, agar tidak merepotkan orang lain, red),” ucapnya sambil berlinang air mata.

Sementara itu, Pegiat soial, Yuli Hendrika Sugiharti, mengungkapkan, Mak Acih merupakan satu di antara puluhan warga jompo yang membutuhkan perhatian lebih, karena di masa tuanya tidak memiliki sanak keluarga atau sebatang kara.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan Mak Acih, jelas Yuli, dirinya dan beberapa rekannya rutin menyambangi kediaman Mak Acih. “Kami rutin untuk sekedar melakukan pemeriksaan kesehatannya, dan juga memberikan makanan untuk sehari-hari,” jelas Yuli.

Yuli mengharapkan, ada perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur untuk para warga jompo yang memang hidup di bawah garis kemiskinan.

“Jumlahnya (Jompo, red) mungkin ratusan, tapi hingga kini perhatian pemkab terhadap mereka masih dinilai kurang. Jadi, harus ada perhatian serius,” ucap Yuli. (kb)