Beranda Regional Pelayanan Dinilai Lamban, Disdukcapil Bakal Dievaluasi

Pelayanan Dinilai Lamban, Disdukcapil Bakal Dievaluasi

KOTA BEKASI, TVBERITA.CO.ID- Sejumlah warga Kota Bekasi mengeluhkan kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi. Warga menilai pelayanan pengurusan dokumen di Disdukcapil lamban.
Warga asal Mustikajaya, Yani, mengeluhkan pengurusan surat pindahnya yang tak kunjung selesai.

Pasalnya, Yani mengurusi status kependudukan dirinya yang menjadi penduduk Kota Bekasi yang asal mulanya dari Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Adapun alasan kepindahannya karena ia ingin mengukuti suaminya yang berada di Kota Bekasi.

“Saya ngurus surat pindah, tapi udah lama enggak jadi-jadi. Tadi ngurus lagi, udah beberapa kali ditanyain. Saya mau ikut tinggal dikontrakan suami di Mustikajaya,” ujarnya kepada wartawan, kemarin. Tak hanya Yani, warga lain pun keluhkan lambannya kinerja pemerintah dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat.

“Bikin Kartu Keluarga sama KTP aja lama banget, udah setengah tahun belom jadi juga,” kata salah satu warga lainnya. Menurutnya, ia sudah melakukan perekaman dan telah diproses di Disdukcapil dari enam bulan lalu. “Setiap mau diambil belum jadi terus kata pihak Dinasnya,” keluhnya.

Menanggapi keluhan warga, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi langsung memanggil petugas Sekretaris Dinas (Sekdis) Disdukcapil. Pria yang akrab di sapa Pepen itu menyayangkan masih ramainya antrean di Disdukcapil. Padahal sudah terdapat dua Mal Pelayanan Publik, yakni di Juction dan daerah Pondok Gede.

Menurutnya, kinerja kelembagaan dapat dinilai dengan menganalisis dari beban kerja dan efektivitas. Oleh karena itu, dalam satu tahunnya kelembagaan akan dilakukan evaluasi. Adapun cara untuk menganalisanya dengan melihat antara kerjanya dan jabatannya.

“Misalkan, jika lebih besar beban kerjanya berarti kurang orangnya. Tapi jika lebih sedikit beban kerjanya berarti orangnya kelebihan.” “Kita bandingkan Bapenda saja antrean sehari cuman 20. Artinya, pendelegasian dengan Mal itu berjalan sehingga di Bapenda kosong. Akan tetapi di Disdukcapil tidak berkurang-kurang, ini kan harus dievaluasi,” pungkasnya. (cr1/fzy)