Beranda Regional Telan Anggaran 600 Juta, Lodaya: Ini HUT Karawang atau Pesta Pejabat?

Telan Anggaran 600 Juta, Lodaya: Ini HUT Karawang atau Pesta Pejabat?

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- HUT Karawang ke 385 tengah jadi sorotan. Selain acaranya yang terkesan biasa saja, anggaran yang dikeluarkan pun tak luput dari sorotan.

Berdasarkan data yang didapat KORAN BERITA(Grup Tvberita.co.id) Semarak HUT Karawang habis Rp 600 juta.

Menurut Kabag Kesra Setda, Matin Abdul Rajak, bahwa anggaran yang disiapkan selama kegiatan seremonial HUT Kabupaten Karawang ke-385 sebanyak Rp 600 juta.

Dana sebanyak itu, menurutnya, dialokasikan buat rapat paripurna istimewa DPRD dan apel besar ASN Karawang pada tanggal 14 September 2018. Termasuk mancing massal gratis, dan sebelumnya ada kegiatan parade bedug diiringi pawai obor 1 Muharram 1440 hijriyah dengan diikuti santapan rohani.

Kegiatan lainnya yang masuk di anggaran Rp 600 juta itu, Matin menyebut, Peringatan Haornas tingkat Kabupaten Karawang bersamaan pemberian KIA (Kartu Identitas Anak) secara simbolis, Festival Kuliner GOW, serta launching beasiswa Bappeda. Di luar kegiatan tersebut, kata Matin, dibebankan kepada masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah).

“Selain kegiatan seremonial, itu sifatnya kegiatan penunjang. Dan beban (anggarannya) dibantu Bagian Umum Setda, serta di setiap OPD. Karena kegiatan-kegiatan seremonial di puncak HUT Kabupaten Karawang menggunakan EO. Adapun di antara kegiatan di luar anggaran ini misalnya tabligh akbar Doa Cinta untuk Bangsa,”jelas Matin kepada wartawab, beberapa waktu lalu.

Beberapa kegiatan lain di luar yang dicover oleh budget Rp 600 juta, sambung Matin, ada di antaranya yang diinisiasi masyarakat yang telah disepakati masuk dalam bagian rangkaian HUT Kabupaten Karawang ke-385.

“Semuanya berkeinginan dihadiri bupati. Makanya disertakan dalam agenda ini walaupun dengan beban biaya mereka,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Lodaya Nace Permana menganggap acara HUT Karawang ke 385 tidak ada yang spesial. Jauh dari nilai sakral. Menurutnya, akan lebih bermakna jika diisi dengan kegiatan yang melibatkan masyarakat dan kultur Karawang.

“Pada saat sudah paripurna saja pejabat joget-joget. Tidak ada sakralnya. Ini HUT Karawang atau pesta pejabat?,”sindirnya.

Ditambahkan, Karawang dibanding-dibanding daerah yang lain di Jawa Barat paling tua. Namun, dari perayaan HUT setiap tahun tidak ada yang istimewa.

“Acara tambahan yang melibatkan masyarakat cuma mancing. Selebihnya biasa saja. Harusnya kan ada semacam hajat bumi. Ngaruat. Yang ada nilai sakral dan budayanya,”katanya.(kb/dbs)