
KARAWANG – Tua-tua keladi, makin tua makin jadi. Nampaknya peribahasa itu cocok disematkan kepada Suyono. Lelaki berusia 70 tahun ini merupakan satu dari ribuan peserta kirab napak tilas kemerdekaan.
Meski di usianya yang tak lagi muda, semangat Suyono masih menyala-nyala mengikuti upacara kirab kemerdekaan.
Panas terik matahari tak menyurutkan semangatnya mengayuh sepeda ontel dari warung Lengkong Kodim 0604/Karawang menuju Tugu Proklamasi Rengasdengklok, Karawang.
Baca juga:Â Tumpah Ruah Kirab Napak Tilas Kemerdekaan di Karawang
Pelan tapi pasti, ia bersama rombongan pesepeda ontel lainnya menyusuri rute dari Jalan Baru hingga Tanjungpura. Hanya raut senang penuh semangat yang diperlihatkannya sepanjang perjalanan.
“Dari ujung Karawang Barat sampai ujung Karawang Timur alhamdulilah banyak rekan ontel, kita sudah standby pukul 10 siang di Kodim,” ujarnya saat diwawancarai, Rabu (16/8).
Baginya, perjalanan dari Kantor Kodim 0604/Karawang ke Tugu Proklamasi Rengasdengklok bukanlah jarak yang jauh. Sebab rombongannya terbiasa bersepeda hingga ratusan kilometer.
“Nyampe Tugu jam 2, lanjut terus gak ada berhenti. Alhamdulilah gak capek, kalau lagi ontelan jangan bilang capek, ngebul, panas. Kalau pikiran negatif otomatis jadi sugesti,” tuturnya.
Baca juga:Â Merinding, Momen Pengibaran Bendera Merah Putih Napak Tilas 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok
“Ontel paling jauh ke Bali, Makasar, Lampung Metro itu PP. Jadi kesini jaraknya dekat,” tambahnya.
Semangatnya makin bertambah ketika sepanjang perjalanan kirab, ia melihat banyak sekali angak sekolah bersorak-sorai menyamput para peserta kirab merah putih.
“Perjalanan enjoy, banyak yang sorak-sorak anak SMP, SD, jadi seneng. Waktu tahun kemaren mah gak serame sekarang,” pungkasnya. (*)