Beranda Headline Bahas Transparansi, Aliansi Cipayung Plus Audiensi dengan DPRD Karawang

Bahas Transparansi, Aliansi Cipayung Plus Audiensi dengan DPRD Karawang

TVBERITA.CO.ID, KARAWANG – DPRD Karawang menerima audiensi dari Cipayung Plus yang terdiri dari gabungan enam Organisasi Mahasiswa di Karawang.

Dalam hal ini, Cipayung Plus menyampaikan dan mempertanyakan sejauh mana kinerja dan pengawasan anggaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Para mahasiswa diterima oleh Ketua DPRD Karawang Pendi Anwar, Ketua Komisi III Endang Sodikin dan Anggota Komisi II Dedi Sudrajat.

“Mahasiswa yang tergabung Cipayung Plus bersurat ke DPRD Karawang, dan hari ini kita terima dengan melakukan audiensi dengan mendengar aspirasi dari Mahasiswa,” ujar Ketua DPRD Karawang, Pendi Anwar di ruang rapat DPRD, Senin (11/05/2020).

Dikatakan Pendi, adapun aspirasi yang disampaikan mahasiswa mengenai kegiatan penanganan pandemi atau virus Corona dan mengawasi anggaran untuk penanganan pandemi atau virus Corona. Seperti penyaluran bantuan sosial (Bansos) yang tidak tepat sasaran maupun menggunakan data lama.

“Aspirasi mahasiswa sudah kita catat dan segera kita sampaikan ke internal DPRD maupun ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang,” kata Pendi.

Lebih lanjut Pendi menyampaikan, DPRD Karawang sudah melakukan refocusing anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk penanganan pencegahan Covid-19. Anggaran tersebut berasal dari tiga kegiatan yang ditiadakan yaitu reses, studi banding, dan bimbingan teknis (Bintek).

“Selain recofusing anggaran, saya juga menugaskan seluruh anggota DPRD Karawang untuk turun ke daerah pemilihannya agar mengetahui kondisi di wilayahnya,” paparnya.

Sementara itu Perwakilan Cipayung Plus, Arief Kurniawan yang juga Sekretaris GMNI Karawang mengatakan, audiensi ini untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa. Di mana mahasiswa tidak diikutsertakan dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang, selain itu bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

“Semua unsur harus dilibatkan termasuk mahasiswa untuk bersama-sama membantu dan mengawasi agar ada transparansi. Terlebih bantuan yang diberikan pemerintah saat ini banyak yang tidak tepat sasaran dan data lama yang dipakai,” pungkasnya. (fzy)