Beranda Headline Dampak Covid-19, Nelayan Ciparage Menjerit

Dampak Covid-19, Nelayan Ciparage Menjerit

TVBERITA.CO.ID, KARAWANG – Manajer TPI Ciparagejaya, Kartono, mengungkapkan, sejak diberlakukannya PSBB se-Jabodetabek akibat merebaknya wabah Covid-19, berimbas pada menurunnya permintaan ikan di Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran, baik di pasar domestik maupun mancanegara. Akibatnya, harga ikan hasil tangkapan nelayan anjlok drastis sampai 50 persen.

Disebutkannya, faktor PSBB membuat pelaku usaha ikan dari Bekasi, Jakarta, dan sekitarnya itu terhenti, apalagi ekspor ke Singapura dan negara Asia lain. “Gara-gara itu, ikan yang melimpah di lautan pun, harus dibanderol di kisaran harga 50 persennya,” kata Kartono, Rabu (15/4).

“Harga yang rendah dan suplai ikan keluar yang semakin menyusut, tentu saja tidak sebanding dengan biaya produksi para nelayan,” tambahnya.

Bahkan, sambungnya, pendapatan melaut setiap hari yang masuk TPI Ciparagejaya di kisaran Rp 250 juta, saat ini menurun drastis menjadi Rp 100 jutaan saja akibat dampak Covid-19 ini.

Namun, diakuinya, hal ini memang dialami masyarakat nelayan di manapun, karena wabah Covid-19 dikategorikan sebagai wabah nasional.

Lebih jauh ia menyebut, bagi nelayan, adanya bantuan stimulan memang cukup membantu nantinya, karena sejauh ini baru ada pendataan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Karawang (DKP) bagi pemilik kapal saja.

“Tapi yang jelas, kita berharap kondisi ini jangan sampai berlangsung lama agar bisa kembali normal. Tidak ada lagi wabah Covid-19 dan pemberlakuan PSBB, karena ini sangat penting bagi keberlangsungan ekonomi nelayan,” pungkasnya. (kie/fzy)