Beranda News Dari Hobi, Perkutut Kompol Slamet Hasilkan Pundi Rupiah

Dari Hobi, Perkutut Kompol Slamet Hasilkan Pundi Rupiah

TVBERITA.CO.ID – Berawal dari hobi, kini Slamet Rahardjo (55) yang merupakan Anggota Polres Purwakarta mendirikan penangkaran perkutut bernama HB Bird Farm yang berada di Perum Indaci No. 49, Kelurahan Munjul Jaya, Purwakarta.

Dari hobinya tersebut pundi-pundi rupiah tambahan pun mulai terus mengalir tanpa harus meninggalkan tugas utamanya sebagai Insan Bhayangkara.

Slamet mengaku, mulai menyukai burung perkutut semenjak berusia 15 tahun.

“Saya awal suka burung perkutut ini lihat orang tua yang juga sama pencinta burung perkutut, dan lama-lama saya tertarik juga,” ungkap Pria yang juga menjabat sebagai Kapolsek Plered itu, saat ditemui di kediamannya, Jumat (24/7).

Menurutnya, burung perkutut memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan jenis burung lainnya. Suara perkutut yang merdu itu memang tidak sekadar membuat pemiliknya merasa damai di rumah. Bahkan, ada yang percaya perkutut bisa mendatangkan rejeki atau kehokian bagi sang pemilik.

“Keunikannya lagi setiap burung perkutut memiliki karakter yang berbeda. Masing-masing burung memiliki suara yang berbeda-beda. Selama ini belum pernah nemuin yang suaranya sama, kalo mirip sering, tapi kalau sama saya rasa gak pernah,” terang perwira polisi berpangkat Komisaris Polisi itu.

Sebelum mulai beternak burung perkutut, dirinya sudah memilki dua ekor burung perkutut lokal dan saat akan memulai beternak Slamet memiliki 3 pasang indukan burung perkutut.

“Pada awal Januari 2020 saya mulai memutuskan untuk beternak burung perkutut ini. Dari 3 pasang indukan burung perkutut sekarang ada 20 pasang indukan burung perkutut yang saya budidayakan,” jelas Slamet.

Untuk indukan perkutut ini, diakui Slamet, dirinya mengambil indukkan burung perkutut terbaik dari peternakan lain seperti dari Jawa Timur, Surabaya, Sidoarjo, Ciamis, Probolinggo, Tasikmalaya, hingga Jakarta.

“Pertama sih saya beli indukan perkutut dari peternak lain dan saya silangkan hingga hasilnya sangat bagus. Alhamdulillah dari burung perkutut yang saya ternakan berhasil menyabet Juara 4 dalam lomba latihan bersama dalam kategori Kelas Dewasa bebas,” ungkapnya.

Diketahui, penangkaran Burung Perkutut HB Bird Farm milik Slamet sudah terdaftar di Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) dengan nomor register 3404/P3SI/2020.

Untuk satu ekor anakan burung perkutut dari HB Bird Farm ini, kata Slamet, dirinya menarif bervariasi mulai dari Rp 500 ribu Rupiah sampai Rp 2 juta rupiah.

“Kalau untuk piyikan (anak) perkutut ini biasa menjual hingga 2 juta rupiah per ekornya. Dan untuk yang sudah jadi harganya pun tidak bisa dipatok,” ujarnya.

Untuk penjualan, Slamet biasanya menjual ke komunitas pencinta burung perkutut Indonesia ataupun lewat media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.

“Biasa sih menjual ke sesama pencinta burung perkutut, tapi ada juga yang datang ke sini,” jelasnya.

Menurutnya, tidak ada perlakuan khusus untuk merawat perkutut. Perawatan pun cukup mudah hanya pemberikan pakan dan rajin membersihkan kandang.

“Yang penting pemberian pakan dan minum kalau kebersihan kandang dilakukan satu minggu sekali. Dan itu bisa saya lakukan waktu sebelum berangkat tugas dan saat pulang aja. Tapi untuk budidaya ini jujur saja saya masih kesulitan mencari indukan betina yang bagus,” tegasnya.

Diungkapkan Slamet, burung perkutut yang awalnya hanya menjadi hobi kaum bangsawan keraton dan orang tua, kini mulai digemari oleh kalangan muda.

Suara perkutut yang merdu itu memang tidak sekadar membuat pemiliknya merasa damai di rumah. Bahkan, ada yang percaya perkutut bisa mendatangkan hoki bagi sang pemilik.

“Dengan suara burung-burung dan irama yang merdu, tentu bisa dijadikan obat capai sepulang kerja, sehingga badan terasa segar,” pungkasnya. (trg/fzy)