Beranda Ekonomi Nggak Mentok di Bekasi, Rute LRT Jabodebek akan Diperpanjang hingga Bogor dan...

Nggak Mentok di Bekasi, Rute LRT Jabodebek akan Diperpanjang hingga Bogor dan Karawang

LRT Jabodebek ke karawang
Kementerian Perhubungan mengumumkan rute LRT Jabodebek akan diperpanjang ke Bogor dan Karawang.

JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pembangunan rute kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek akan diperpanjang hingga Bogor dan Karawang.

Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan agar LRT sampai ke Bogor.

“Berkait dengan Bogor, kita memang lagi melakukan studi berkaitan dengan (pembangunan fasilitas LRT) itu. Kami mendapat instruksi dari bapak presiden bahwa ini harus sampai Bogor,” kata Budi Karya di Stasiun LRT Halim, Jakarta Timur, Rabu (28/6).

Dengan perpanjangan itu, diharapkan dapat mengurai kemacetan Jakarta sekaligus mengurangi polusi.

Baca juga: Perketat Pengamanan Proyek KCJB, Polres Karawang Terjunkan Puluhan Personel

Adapun saat ini rute terjauh LRT Jabodebek dari Jakarta hanya sampai Jatimulya, Bekasi.

“Bahkan yang Bekasi pun harus sampai Karawang. Artinya, jumlah penumpang yang akan diangkut akan lebih masif dan akan juga mengurangi kemacetan Jakarta dan mengurangi polusi,” ungkapnya.

LRT Jabodebek akan memasuki tahap uji coba pada 12 Juli hingga 17 Agustus 2023. Selama masa uji coba ini, penumpang hanya akan dikenakan tarif Rp1.

Budi berharap LRT Jabodebek ini bisa mengangkut 500 ribu penumpang setiap harinya. Dengan begitu, LRT Jabodebek dan KRL dapat melayani total 1,7 juta penumpang per hari.

“LRT Jabodebek akan mengangkut 500 ribu penumpang per hari. Artinya KRL dan LRT akan memiliki jumlah penumpang 1,7 juta. Insyaallah ini mendekati 50 persen perjalanan yang akan terjadi,” ungkapnya.

Baca juga: Proyek Tol Japek II Bikin Mata Air Citaman Surut, DPRD Karawang Mau Panggil Waskita Karya

Sebelumnya, Kepala Divisi LRT Jabodebek KAI Mochamad Purnomosidi mengatakan saat ini pemerintah tengah melakukan feasibility study atau studi kelayakan menyangkut rencana perpanjangan jalur ini. Seiring dengan itu, design engineering juga tengah dipersiapkan.

“Kementerian Perhubungan sedang melakukan feasibility (study). Sampai design engineering,” ungkapnya seperti dikutip dari detik.com, Jumat (23/6).

Karena masih proses studi kelayakan, Purnomo belum dapat memastikan berapa besaran investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek ini. Adapun besarannya akan didapatkan lewat hasil FS tersebut. Biasanya proses FS akan memakan waktu sekitar 6 bulan. (*)