JAKARTA – PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) secara konsisten memberikan perhatian khusus kepada petani tembakau, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang menjadi bagian penting dalam ekosistem usahanya.
Upaya ini pun dibuktikan melalui program-program yang telah dilakukan Sampoerna guna menciptakan nilai jangka panjang dan membangun masa depan yang berkelanjutan di tanah air.
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengatakan, tembakau memainkan peran penting dalam industri hasil tembakau nasional. Oleh karena itu, Sampoerna menjalankan program kemitraan dengan petani tembakau bertajuk “Sistem Produksi Terpadu” di Indonesia.
Program kemitraan yang dilakukan melalui perusahaan pemasok tembakau ini bertujuan meningkatkan kualitas dan produktivitas tembakau melalui program pendampingan teknis, sekaligus memberikan jaminan pembelian yang berperan bagi kesejahteraan petani.
Baca juga: Pupuk Kujang Bantu Lembaga Kegiatan Belajar Masyarakat Hasilkan Tenaga Kerja Berkualitas
“Sampoerna selalu mencari solusi penciptaan nilai yang bermanfaat bagi mitra kami. Kami bermitra dengan lebih dari 22.000 petani tembakau di Indonesia,” kata Vassilis dalam paparannya bersama media, Jumat (26/5/2023).
Melalui program kemitraan ini, para petani diperkenalkan dengan Praktik Pertanian yang baik (Good Agricultural Practices/GAP). Para petani tembakau menerima pendampingan, mulai dari pembibitan, penanaman, panen, hingga proses pasca-panen guna menjaga kualitas tembakau yang dihasilkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta lingkungan sekitarnya.
“Jadi, ini adalah kerangka kerja yang mengatur standar kualitas, dan kami bekerja sama dengan petani untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka, serta peduli terhadap keselamatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan,” tegasnya.
Di samping kemitraan tersebut, dia menekankan, Sampoerna berkomitmen pada pemanfaatan tembakau lokal dan cengkeh lokal. Menurut dia, Indonesia adalah salah satu produsen tembakau dan cengkih terbesar di dunia.
Selain petani tembakau, Sampoerna juga bekerja sama dengan 1.700 pemasok lokal di seluruh Indonesia baik untuk penyediaan barang maupun jasa. Adanya pemasok ini turut menciptakan nilai perekonomian serta menciptakan efek berganda bagi perekonomian.
Ia juga mengatakan, Sampoerna bermitra dengan 38 mitra produksi sigaret (MPS) yang dimiliki oleh pengusaha lokal atau koperasi daerah setempat. MPS yang tersebar di Pulai Jawa ini menyerap tenaga kerja sekitar 45.600 orang pada tahun 2022.
Baca juga: Hadirkan Rumah Kebaikan, Sharp Indonesia Ajak Masyarakat Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan
Sementara itu, di sektor pengembangan UMKM, Sampoerna telah memiliki program Sampoerna Ritel Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Adapun pemberdayaan UMKM telah menjadi prioritas bagi Sampoerna dalam menciptakan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.