JAKARTA – Anak anak yang tewas di jalur Gaza lampaui jumlah korban di zona konflik dunia, Anak-anak harus dilindungi setiap saat dari gempuran Israel. Sebanyak 3.195 anak-anak di Gaza tewas akibat gempuran militer Israel selama tiga pekan terakhir.
Organisasi yang fokus pada perlindungan anak, Save The Children, menyebut jumlah korban anak selama perang ini melampaui jumlah anak yang terbunuh di zona konflik dunia setiap tahunnya sejak 2019.
Laporan tiga Tahunan terakhir dari Sekretaris Jenderal PBB tentang Anak-anak dan Konflik Bersenjata, total 2,985 anak tewas di 24 negara pada 2022. Secara rinci, 3.195 tewas anak – anak di Gaza, 33 di Tepi Barat, dan 29 di Israel. Sehingga total korban anak yang tewas selama perang adalah 3.257 anak.
Baca Juga : Gelar Wedding Expo 2023, Mal KCP Hadirkan Belasan Vendor Pernikahan Terbaik
Save The Children, telah menyebutkan jumlah anak yang tewas di Gaza akibat serangan Israel, lebih tinggi dari angka korban tewas karena konflik militer global di 20 negara dalam tiga tahun terakhir.
Save The Children menyatakan korban tewas anak-anak masih bisa bertambah mengingat lebih dari 1.000 anak-anak dilaporkan hilang di Gaza. Beberapa pihak menduga mereka terkubur di bawah reruntuhan.Jumlah anak-anak tewas di Gaza juga merupakan 40 persen dari total korban tewas di Palestina yang tercatat sejak awal pekan ini.
Direktur Save The Children di Palestina Jason Lee mengatakan kekerasan selama tiga pekan telah memisahkan anak-anak dari keluarga dan menghancurkan kehidupan mereka dengan kecepatan yang tak terbayangkan.
Baca Juga : Sempat Digadang-gadang Jadi Cawapres, Erick Thohir Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Dia juga mendesak gencatan senjata sebagai satu-satunya cara untuk menjamin keselamatan anak-anak di Palestina.
“Komunitas internasional harus mendahulukan kepentingan masyarakat dibandingkan politik, setiap hari yang dihabiskan untuk berdebat berarti menyebabkan anak-anak terbunuh dan terluka,” ungkap Lee.
Anak-anak harus dilindungi setiap saat, terutama ketika mereka mencari keselamatan di sekolah dan rumah sakit, kata Lee. Pada Selasa (31/10), Israel menggempur kamp pengungsi terbesar Jabalia di Palestina. Imbas serangan ini, 50 orang tewas.(*)