Beranda News Jatuh dan Bangkit Cellica di Buku Perempuan Pasti Bisa

Jatuh dan Bangkit Cellica di Buku Perempuan Pasti Bisa

TVBERITA.CO.ID, KARAWANG – Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, kemarin, meluncurkan buku Perempuan Pasti Bisa di Gramedia Karawang. Buku terbitan Elex Media Komputindo ini tampil dalam halaman muka warna merah muda bergambar Cellica dan anak sulungnya, Keefa.

Kalau kamu menggemari Cellica, kamu bisa menemukan wajah lain dari Cellica di buku ini. Pada sambutan di acara peluncuran buku, Cellica terang-terangan bilang kalau buku ini adalah kumpulan semua hal yang tidak ia katakan kepada publik. Di buku ini, kamu tidak bakal bertemu dengan biografi hidup seorang politisi. Di buku ini, kata Cellica, kamu menemukan wajah lain Cellica sebagai seorang ibu dan single parent dengan dua anak. “Kegagalan dan kebangkitan saya,” kata Cellica, menyingkap apa yang ia tulis di buku.

“Buku ini menceritakan kisah hidup saya yang sebenarnya. Sesuatu yang yang dianggap privacy, kenapa? Karena kita harus jadi orang yang apa adanya. Tidak boleh merekayasa cerita.”

“Tantangan dan kegagalan anggaplah sebagai jamu pahit pembelajaran dan terimalah dengan ikhlas. Beranilah melangkah keluar dari kemapanan dan berkiprah menuju kehidupan yang lebih berkah,” kata Cellica di bagian blurb bukunya.

Buku Cellica masuk dalam rak Self Improvement, alias motivasi. Tentu ia bukan karya fiksi sebagaimana buku-buku yang masuk dalam rak sastra. Di sisi lain, narasi yang ditulis Cellica sangat khas karya fiksi. Ia mendekati pembaca dari sudut pandang orang pertama. Renyah dan ringan.

Cellica tidak tampil sebagai politisi yang memilih kata-kata bersayap. Di buku ini, ia adalah penulis kasmaran yang memilah kata-kata sederhana. Ia tahu siapa pembacanya, ia tahu kata-kata sederhana saja sudah cukup mengantar momen-momen haru dalam hidupnya ke hadapan pembaca.

Dipilihnya Elex Media Komputindo sebagai penerbit adalah bukti lain kalau buku ini menyasar kalangan pembaca biasa. Dari seluruh anak penerbitan Grup Kompas-Gramedia, Elex punya rekam jejak sebagai penerbit buku-buku komik/manga. Bukan penerbit karya-karya sastra kanon.

Tentu, buku ini tidak direkomendasikan bagi pembaca karya fiksi berat. Kamu yang terbiasa dengan karya-karya Hemingway, Salinger, Borges, atau penulis dalam negeri seperti Dea Anugrah, Sabda Armandio Alif, Eka Kurniawan, disarankan tidak membeli buku ini. Di buku ini, Cellica tidak punya kewajiban menemukan kebaruan dalam dunia sastra. Ia hanya sedang ingin berbagi, kalau bisa ke semua orang yang bisa ia jangkau.

Lalu, pada siapa dia kasmaran? Pada Keefa, buah hatinya. Juga pada Keenan. “Keefa, dia saksi hidup saya 12 tahun di politik. Pernah tidur di mobil setiap hari. Waktu ingin mencalonkan diri sebagai bupati, saya minta izin dia, dia memberi saya izin. Keefa, dan sekarang Keenan, yang sekarang jadi support terbesar di hidup saya,” kata Cellica dalam sambutan. (fzy)