TVBERITA.CO.ID – Kasus penderita COVID-19 naik lagi. Kementerian Kesehatan Singapura mencatat adanya peningkatan kasus COVID-19 hingga mencapai 22.094 kasus yang teridentifikasi sejak 19 November hingga 25 November 2023 kemarin. Padahal sebelumnya, kasus corona tetangga Indonesia ini hanya sebanyak 10.726 orang.
Akibat melonjaknya kasus COVID-19 di Singapura ini, masyarakat diimbau untuk segera melanjutkan vaksinasi booster. Khususnya mereka yang menerima vaksin booster terakhir enam bulan atau satu tahun lalu.
Dilansir dari CNBC Indonesia. “Peningkatan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk musim perjalanan di akhir tahun dan menurunnya kekebalan penduduk,” terang Kementerian Kesehatan setempat.
Baca juga: Catat! Mitos dan Fakta Seputar HIV AIDS yang Sering Salah Kaprah
Lalu apa penyebabnya?
Varian terbanyak yang teridentifikasi di Singapura meliputi adalah subvarian EG.5 dan subvarian lineage HK.3, keduanya menjadi sub-varian yang dominan secara lokal, ditemukan pada lebih dari 70% kasus. “Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Depkes.
Kabar baiknya, rata-rata kasus harian rawat inap dan unit perawatan intensif akibat Covid-19 terpantau stabil.
Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan vaksinasi Covid19. “Dosis tambahan sekitar satu tahun setelah dosis vaksin terakhir direkomendasikan untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas, orang-orang yang rentan secara medis, dan penghuni fasilitas perawatan lansia,” kata kementerian tersebut.
Baca juga: Warga Karawang Waspada, Ini 17 Penyakit Pemicu KLB Saat Musim Hujan
Kelompok yang berusia enam bulan ke atas juga didorong untuk menerima dosis tambahan, terutama petugas kesehatan dan pengasuh individu yang rentan.
Vaksin gratis di Singapura tersedia di pusat pengujian dan vaksinasi bersama, Klinik Kesiapsiagaan Kesehatan Masyarakat, serta poliklinik terpilih.
Masyarakat juga diminta menjaga kebersihan pribadi dan mengambil tindakan pencegahan saat bepergian, demikian sorotan Depkes setempat, seraya menambahkan mereka yang merasa tidak enak badan harus mengenakan masker dan meminimalkan interaksi kerja, maupun aktivitas sosial. (*)