Beranda Nasional Big Data, IoT, dan Digital Marketing di Era Industri 4.0

Big Data, IoT, dan Digital Marketing di Era Industri 4.0

Opini oleh: Ahmad Hudori (Mahasiswa MM Technology Universitas Presiden)

Pada era saat ini di zaman VUCA, hal yang dipenuhi oleh ketidakpastian dan zaman sekarang harus serba cepat. Perubahan teknologi makin kesini semakin cepat .Ketika dulu hp generasi pertama merk motorola, yang bobot hp nya sangat berat dan talking time nya 30 menit, saat ini sudah banyak merk hp bermunculan, sampai-sampai konsumen di buat bngung dengan banyaknya bermunculan merk hp canggih. Saat inilah zaman akselerasi teknologi dengan cepat. Ketika internet di awal-awal, bahwa internet susah di dapatdan koneksi internet sangat lambat. Saat ini sudah teknologi 4G yang mana sebentar lagi akan beralih ke teknologi 5G. Bahwa saat ini lah era nya Internet sudah sangat cepat sekali. Orang jika ingin pergi kemana saja sekarang bisa hanya dengan memakai internet GPS. Dan bisnis saat ini tidak terpengaruh dengan jarak, yang mana saat ini hanya dengan memakai teknologi SDWAN saja dan dengan hanya cukup memekai internet modem 4g antar cabang dapat terkoneksi dengan cepat dengan melalui teknologi SDWAN ini. Sehingga saat ini tiap orang dapat terhubung dengan sangat mudah sekali.

Akselesari yang mengubah budaya kita diindonesia, saat ini banyak bermunculan eCommerce, semua nya hanya perlu belanja lewat online saja, banyak mal – mal saat ini sepi dikarenakan budaya masyakarakat indonesia yang sudah belanja via online. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dan juga masyarakat indonesia seiring maju nya globalisasi makin mewabah. Dalam dunia global ini tiap negara pada saling berkompetisi.

Sebagai contoh salah satu produk IoT yaitu produk dengan brand “Aruba”. Aruba adalah produk Perangkat IT seperti contoh alat CCTV dan Wifi Akses Point.  Dimana perangkat tersebut cukup dapat diihubungkan dengan internet, sehingga CCTV dan AP tersebut ini bisa dikontrol dimana saja melalui Internet. Aruba Central di smartphone yang bisa diunduh di google appstore. Aruba adalah salah satu contoh produk yang berkembang saat ini yang berkaitan dengan Internet of Things (IoT). Dengan IoT ini semua alat elektronik yang ada di sekitar kita akan terhubung dengan internet untuk dapat di kontrol atau dimanage langsung melalui smartphone yang tentunya jika terhubungan dengan internet.

Di era saat ini banyak bermunculan jaringan retailer di Indonesia yang memberikan kartu member di store nya. Pada saat akan membayar di kasir, maka kasir akan menanyakan apakah mempunyai kartu member ke customer nya. Maka dengan sudah menjadi member para customer akan diberikan promo – promo yang dapat memberikan keuntungan bagi para customer tersebut. Bahwa  kartu member ini menjadi alat agar membangun dan mempertahankan loyalitas customer. Tapi ternyata tidak hanya untuk itu saja. Retailer ini juga dengan kartu member ini dapat dijadikan alat sebagai tools untuk mengumpulkan informasi dan data dari customer atau biasa disebut customer behavior terhadap produk – produk yang dijual di toko tersebut. Misalnya retailer ini menjadi tahu merek baju itu laku terjual paling banyak di wilayah mana saja. Atau contoh toko retailer alfamart yang melalui kartu member tersebut maka retailer dapat mempetakan kebutuhan customer di masing – masing regional tersebut. Dan juga ketika customer menjadi user di gojek atau grab. Maka startup tersebut dapat mengetahui tingkah laku dari customer tersebut yang selalu melakukan order di wilayah tersebut.

Hubungan antara IoT dan Big data tentu berjalan berbarengan di era teknologi saat ini . Melalui IoT dan big data, perusahaan dapat mengumpulkan data mengenai customer behavior. Data yang dikumpulkan untuk dianalisis sehingga mendapat gambaran yang jelas trehadap tingkah laku customer ini disebut dengan Big Data. Sebagai contoh salah satu perusahaan Amazon  yang sudah menjalankan semua ini. Jika customer browsing dan membeli buku di amazon, amazon bisa menyimpan data ke buku apa saja yang customer tersebut browsing dan membeli buku. Amazon akan mengirimkan newsletter tiap minggu ke customer tersebut dan di newsletter itu berisi buku-buku terbaru atau buku-buku terlaris dari topik yang sering di browsing oleh customer tersebut. Dan di indonesia pun sudah banyak para eCommerce yang menerapkan seperti konsep Amazon yang dapat mengetahui tingkah laku dari customer tersebut. Newsletter itu begitu personalnya. Dengan IoT dan Big Data, memungkinkan eCommerce untuk melakukan pelayanan yang personal ke customer. Amazon dengan mengirim newsletter yang begitu personal karena amazon dapat membuat selalu ingin tetap memiliki hubungan kedekatan dengan customer nya tersebut.

IoT dan Big Data juga dapat mengubah dunia Marketing. Marketing yang sering meakukan dengan konsep traditional, saat ini merketing lebih memanfaatkan bigdata untuk mempererat hubungan dengan customer nya (customer behavior) dan untuk mencari pelanggannya dan dengan mengenali identiti dari para tingkah laku customernya tersebut.  Persaingan yang dijaman akselerasi teknologi ini menjadikan persingan yang sengit, baik antar produsen/brand maupun antar negara. Hanya produsen yang dapat growth apabila produsen tersebut bisa dapat memberikan produk atau jasa nya tersebut dapat memuaskan hubungan dengan customer mereka. Mereka akan beradu untuk memberikan value added yang melebihi pesaing mereka.

Produsen dan para marketer harus bisa melihat peluang kesempatan yang besar dari hasil kolaborasi antara IoT dan Big Data di era industri 4.0 saat ini. Dengan data-data yang terkumpul dan dianalisa, actually para marketer bisa melayani customer dengan lebih baik lagi. Sehingga di era teknologi serba cepat ini produsen dapat mengurangi biaya promosi dan juga mengurangi biaya produksi perusahaan tersebut. (opini)