Beranda Ekonomi Sarat Catatan Kelam, Bupati Karawang Diminta Tak Gegabah Ladeni Investasi Sinar Mas

Sarat Catatan Kelam, Bupati Karawang Diminta Tak Gegabah Ladeni Investasi Sinar Mas

Investasi sinar mas di karawang
Ilustrasi investasi.

KARAWANG – Group Sinar Mas (GSM) berencana menanamkan investasi senilai Rp 60 triliun di Kabupaten Karawang. Namun hal itu ditentang sebagian kalangan.

Anggota Kelompok Pakar DPRD Karawang, Nace Permana mengingatkan Bupati Cellica Nurrachadiana tak gegabah dalam meladeni investasi GSM. Apalagi investasi tersebut dilakukan dalam bentuk membangunan pabrik kertas.

“Cellica jangan melulu milirik nilai investasi yang mencapai Rp 60 triliun, tapi juga wajib memperhatikan nasib warga Karawang ke depan. Sebab, berdasarkan catatan kami, keberadaan pabrik milik Sinar Mas Group kerap menimbulkan masalah lingkungan,” ujar Nace Permana, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Jelang Masa Jabatan Berakhir, Bupati Karawang Launching Brand Fashion Cellica

Menurutnya, Cellica harus berkaca pada pengalaman sebelumnya, di mana Pemkab Karawang sempat dibuat repot oleh ulah GSM. Misalnya, pencemaran aliran Sungai Citarum oleh pabrik Pindo Deli satu, pencemaran Sungai Cibeet oleh pabrik Pindo Deli 3, dan kebocoran gas klorin dari pabrik pembuatan caustik soda di Pindo Deli 2.

Catatan buruk itu, lanjut Nace, harus menjadi pertimbangan tersendiri bagi Pemkab Karawang dalam menerima investasi dari luar. Apalagi yang mau masuk adalah GSM, perusahaan yang memiliki trackrecord buruk di Karawang.

Proses perizinan di BKPM langsung

Di hubungi terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Karawang, Eka Sanatha, membenarkan bakal adanya investasi pembangunan pabrik kertas berskala besar di Karawang oleh PT Indah Kuat Pulp & Papers yang merupakan Group Sinar Mas.

“Betul GSM bakal berinvestasi lagi di Karawang senilai Rp 60 triliun. Mereka akan membangun pabrik kertas di atas lahan seluas lebih kurang 400 hektare di Kecamatan Ciampel,” kata Eka, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Bupati Karawang Beri Ultimatum ke Pindo Deli 2: Relokasi Warga atau Pabrik Ditutup

Menurutnya, proses perizinan pendirian pabrik tersebut dilakukan GSM ke pemerintah Pusat. Sebab, investasinya bersumber dari modal asing, sehingga izinnya harus dari Pusat.

“Hari ini Badan Koordinasi Penanaman Modal dari Pusat juga akan ke Karawang, meninjau lapangan,” kata Eka.

Sebelumnya beredar informasi dari Instagram milik Prokompim Pemkab Karawang yang menyebutkan telah terjadi pembicaraan antara Cellica dengan GM PT Indah Kiat Pulo & Papers di Karawang. Dalam rapat itu mencuat rencana investasi senilai Rp 60 triliun di wilayah Kecamatan Ciampel.

Pembangunan pabrik kertas dilatarbelakangi adanya pergeseran global dari kertas tulis ke kertas industri atau kertas kemasan seiring dengan kesadaran ramah lingkungan.

Dengan nilai investasi mencapai Rp 60 triliun ini, proses pembangunan mulai dilakukan sejak September 2022. Juli 2023 melakukan start pembangunan konstruksi, dilanjutkan Januari 2024 target mesin terpasang hingga September 2024 sudah bisa beroperasi.

Cellica Nurrachadiana bicara soal investasi

Dalam kesempatan itu, Cellica Nurrachadiana menekankan 3 hal penting sebelum investasi yang memakan waktu 5 tahun itu berjalan. Pertama, pemerintah daerah ingin investasi ini ramah lingkungan dengan standar safety yang tinggi.

Oleh karena itu, Cellica menyarankan agar pabrik itu harus jauh dari pemukiman untuk menghindari korban accident seperti kebocoran gas beberapa waktu lalu. “Kebocoran dalam jangka panjang akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat sekitar,” kata Cellica.

Baca juga: Produksi Dihentikan Sementara, Pindo Deli 2 Bersedia Relokasi Warga ke Tempat Aman

Kedua, lanjutnya, NPWP perusahaan harus NPWP Karawang sehingga pajaknya masuk dalam penerimaan daerah.

“Pajak ini akan digunakan untuk memaksimalkan pembangunan yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas,” ujarnya.

Ketiga, terkait dengan perekrutan tenaga kerja. Bupati meminta 60 persen diantaranya harus berasal warga Karawang.

“Kami proyeksikan investasi sebesar ini akan menarik sekitar 5 ribu tenaga kerja, jika digabungkan dengan pabrik yang sudah ada yakni Pindo Delli I, II dan III akan ada sekitar 19 ribu tenaga kerja,” katanya. (*)