Beranda Hukum Siswi SMP Karawang Trauma Setelah Bertemu Dua Pria Eksibisionis Di Halte

Siswi SMP Karawang Trauma Setelah Bertemu Dua Pria Eksibisionis Di Halte

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Bunga (15) bukan nama sebenarnya, masih terlihat shock dan trauma pasca kejadian, Selasa (19/2) siang yang menimpa dirinya. Ketika disuruh mengingat lagi peristiwa itu, Bunga enggan menceritakanya.
Ia masih nampak ketakutan dan meminta untuk kembali ke kelasnya. R, Kakak kandung bunga bercerita, adiknya masih trauma setelah mendapatkan perlakuan bejat dari dua laki laki yang memegangi dan mencoba memasukanya ke dalam mobil.
Seperti diceritakan oleh R, siang itu ketika jam pelajaran berakhir, Bunga yang rencananya mau dijemput itu menunggu di depan Halte SMPN 5 Karawang. Namun tiba tiba dua orang lelaki dewasa mendekat langsung memegangi pundak Bunga dan mencoba memasukanya ke dalam mobil. Satu lelaki berperawakan kecil. Satunya lagi sedikit berisi dan kumisan.
“Adik saya reflek langsung berontak dan menendang perut salah satu pelaku. Lalu dia lari sambil menangis. Bahkan sakhing tidak sadarnya, dia lari sampai ke arah kampung Kepuh Lama. Padahal rumah dia arahnya ke jalan baru,” beber R saat diwawancarai, Rabu (20/2) siang di sekolahnya.
Sementara itu, Humas Wakasek SMPN 1 Karbar, Hj. Nia Kurniasih belum bisa memastikan apakah siswanya mengalami percobaan dugaan tindak penculikan atau eksibisionisme. Pasalnya, area tersebut dikenal sebagai zona pelaku eksibis dalam melancarkan aksinya.
“Ini baru pertama kejadian. Biasanya pelaku cuma 1 di dalam mobil. Modusnya menanyakan alamat ke anak anak sekolah. Lalu ketika si siswa mendekat, pelaku membuka kaca dalam keadaan setengah telanjang (tidak menggunakan celana) sambil memainkan alat vitalnya,” ungkap Hj. Nia.
Diakui Nia, tindakan bejat oknum laki laki tersebut berlangsung hampir 2 tahun. Pihak sekolah juga sudah berupaya melaporkan ke Satpol PP dan Polsek Kota. Setahun ke belakang, kata Hj. Nia, situasi sempat kondusif.
Beberapa intel dikerahkan untuk mengamati situasi di sekitaran sekolah. Ditambah dengan pasukan Satpoll PP yang turut membantu menertibkan anak anak ketika mereka pulang sekolah.
“Ini kok malah dapat kabar lagi. Kami langsung memberi arahan kepada seluruh murid. Kami tidak mau seperti yang sudah sudah. Siswi kami hampir 50 orang lebih mengaku pernah mengalami tindak eksibionisme,” katanya.
Pihak sekolah mengharapkan ada tindakan tegas dari pihak berwajib untuk bisa menangkap pelaku yang sangat meresahkan anak anak sekolah. Ia tidak menginginkan adanya korban kejahatan lebih jauh lagi.
“Meski menurut orang kasus ini biasa aja. Beda buat anak anak kami. Mereka kan masih kecil. Banyak yang trauma dan ketakutan. Saya yakin mungkin korban dari siswi kami lebih banyak. Tapi mereka malu dan takut mengaku,” pungkasnya. (cr2/ris)