Beranda Karawang NPCI Karawang Dorong Sarana Olahraga untuk Atlet Disabilitas

NPCI Karawang Dorong Sarana Olahraga untuk Atlet Disabilitas

Atlet disabilitas di karawang
Para atlet disabilitas di Karawang, Jawa Barat masih menghadapi tantangan besar dalam mengembangkan potensi mereka di bidang olahraga.

KARAWANG – Para atlet disabilitas di Karawang, Jawa Barat masih menghadapi tantangan besar dalam mengembangkan potensi mereka di bidang olahraga. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya sarana prasarana olahraga yang memadai dan aksesibel bagi mereka.

Ketua National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kabupaten Karawang, Andi Mahendra mengatakan, Kabupaten Karawang juga menghadapi tantangan serupa perihal sapras.

Baca juga: NPCI Karawang Serius Cetak Atlet Disabilitas Berprestasi, Sudah Teruji di Berbagai Cabor

Dari banyaknya jenis cabang olahraga (cabor), NPCI Kabupaten Karawang baru bisa memaksimalkan pelatihan di 7 cabor yakni; bulutangkis, tenis meja, renang, atletik, catur, angkat berat dan voli duduk.

“Atlet ada sekitar 35 orang. Untuk cabornya itu banyak, tapi baru 7 cabor yang bisa NPCI Karawang siapkan,” ujarnya kepada tvberita pada Rabu, 4 Juni 2025.

Baca juga: Wabah COVID-19 Mulai Muncul Lagi, Dinkes Karawang Minta Warga Waspada

Sejauh ini, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang selalu mensupport dan menghargai keberadaan NPCI Karawang. Namun Andi berharap, pemerintah bisa lebih memperhatikan perihal sapras agar jenis cabor dan jumlah atlet bisa bertambah.

“Perhatian dari pemerintah sangat support, kita difasilitasi sekretariat. Harapan ke pemerintah, kami masih membutuhkan peningkatan sapras, kayak panahan, menembak, kita belum punya. Kalau atlet bisa dicari dan diarahin, bisa dilatih dari 0, jadi kita berharap ada penambahan fasilitas sapras untuk atlet disabilitas,” harapnya.

Kendati demikian, NPCI Kabupaten Karawang berkomitmen akan terus memaksimalkan latihan dan fasilitas yang ada untuk mencetak atlet-atlet disabilitas berprestasi, baik ditingkat lokal, provinsi maupun nasional. (*)