Beranda Headline Paslon Pilkada Jangan Hasil Kawin Paksa, Nanti Pasea

Paslon Pilkada Jangan Hasil Kawin Paksa, Nanti Pasea

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID – Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak akan memaksakan calon bupati Karawang yang diusung dalam memilih calon wakilnya di Pilkada. Dedi beranggapan, pasangan calon bupati dan wakil bupati hasil ‘kawin paksa’ akan rawan terjadi konflik ketika nanti terpilih.

 

“Wakilnya kan tergantung pada orang yang dicalonkan jadi calon bupatinya. Pengennya sama siapa. Kan kita gak bisa maksa kawin paksa,” katanya usai kunjungan ke Pemkab Karawang, Jumat (4/10/2019).

Kendati demikian, untuk sejumlah daerah di Jawa Barat yang akan menggelar Pilkada 2020, Golkar sudah menyiapkan kader-kadernya seperti di Tasikmalaya, Depok, Cirebon, Sukabumi, Cianjur termasuk Karawang. Namun untuk pendampingnya, ditegaskan Dedi, Golkar tidak akan memaksa dan menyerahkan sepenuhnya kepada calon bupati yang didukungnya.

“Politik gak boleh memaksa. Nanti kalau sudah dipaksa pasea,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, DPD Golkar Karawang bulan Desember mendatang bakal melakukan deklarasi. Menurut kabar yang diterima KORAN BERITA, Golkar akan mendukung petahana Cellica Nurrachadiana di Pilkada 2020. Ketika dikonfirmasi perihal dukungan, ketua DPD Golkar Karawang Syukur Mulyono masih merahasiakannya.

“Nanti saja Desember ya,” ujarnya. (kb1)