INDRAMAYU- Ratusan Petani yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu (STI) menggeruduk Kantor BPN dan Kejaksaan Negeri Indramayu, Kamis (16/1/2024)
Ketua STI, Damurih mengungkapkan ratusan aksi masa meminta BPN Indramayu serius dalam menyelesaikan konflik agraria di Indramayu khususnya wilayah reklaming STI.
“Kami menuntut pejabat ATR/BPN untuk serius menyelesaikan kasus agraria yang telah mandek tanpa progres yang jelas, kehadiran tim Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) yang diberikan kewenangan untuk menyelsaikan konflik agraria sama sekali tidak berfungsi,” kata Damurih atau Bongkring sapaan akrabnya.
Baca juga: BMKG Prediksi Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan Nasional
Bongkring menilai kinerja ATR/BPN Indramayu sangat mengecewakan dan perlu dievaluasi karena kasus konflik agraria tidak pernah terselesaikan.
“Kami menganggap kinerja ATR/BPN kantah Indramayu Nol besar, tidak pernah memperlihatkan keseriusannya dan itikad baiknya untuk menyelesaikan konflik agraria dan persoalan-persoalan pertanahan di kabupaten Indramayu,” ujarnya.
Bongkring juga meminta Menteri Agraria RI untuk turun tangan melakukan evaluasi kepada para pejabat BPN Indramayu.
“Kami meminta kepada Menteri Agraria yang baru, Bapak Nusron Wahid agar segera mengevaluasi kerja-kerja pejabat BPN Indramayu,” tegasnya.
Baca juga: Setelah di Tangerang, Pagar Laut ‘Misterius’ juga Muncul di Bekasi
“Kami juga melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri Indramayu, kami menyampaikan agar tindakan dan kejahatan korupsi di sektor agraria di indramayu agar segera diusut dan dibongkar. Tangkap dan adili koruptor sektor agraria di Indramayu,” tandasnya.
Para petani yang aksi di depan kantor Kejaksaan Negeri Indramayu diterima dengan baik oleh pihak kejaksaan dan mendukung penuh penuntasan hukum persoalan agraria dan minta dukungan dari para petani STI. ***