Beranda Purwakarta 11 Kantung Hydrant di Purwakarta Mati Suri, Tanggung Jawab Siapa?

11 Kantung Hydrant di Purwakarta Mati Suri, Tanggung Jawab Siapa?

Kantung hydrant purwakarta
Dari 11 kantung hydrant di Purwakarta, hanya ada 2 yang aktif. (Foto/istimewa)

PURWAKARTA – Pengadaan kantung hydrant di Kabupaten Purwakarta tidak maksimal, terbukti dari 11 kantung hydrant yang ada, hanya di 2 titik saja yang berfungsi.

Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Purwakarta, Wahyu Wibisono mengungkapkan bahwa 2 kantung hydrant yang aktif pun tidak bisa bekerja maksimal.

“Dengan kantung hydrant yang ada, 2 yang aktif tersebut yang ada di alun-alun dan di depan hotel Priangan tidak berfungsi secara maksimal, mungkin aliran air dari pipa PDAM terganggu,” ujarnya, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Purwakarta Safety Awards, Berapa Banyak Kantung Hydrant di Purwakarta?

Pihaknya mengaku sudah mengajukan penambahan kantung hydrant. Namun belum direspons oleh Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.

“Kami sudah mengajukan ke Bupati Purwakarta tetapi sampai hari ini belum ada tindak lanjutnya. Kami juga sampai hari ini belum tahu dinas teknis mana yang mengerjakan pengadaan hydrant yang ada sebelumnya,” tegasnya.

“Namun kami juga mendapat informasi antara Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) atau PDAM yang berkaitan dengan pengadaan hydrant,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Purwakarta, Agung Wahyudi mengatakan, pengadaan hydrant itu berasal dari dinasnya.

Baca juga: Perbaikan Jalan di Desa Nangewer Tak Jadi Prioritas, Peran DPRD Purwakarta Dinilai Mandul

Namun ia belum mengetahui siapa pejabat yang berwenang melakukan pengadaan hydrant.

“Kalau untuk PDAM sendiri nanti kita cek, kalau untuk kebutuhan air Damkar melalui hydrant seperti apa ukurannya,” ucap Agung yang juga sebagai Ketua Dewas PDAM Purwakarta.

“Kalau hanya 2 hydrant yang aktif dan sering digunakan oleh Damkar untuk supply air, laporan penggunaannya seperti apa, nanti akan kita cek hydrant yang lainnya,”ujarnya.

Ia berjanji, ke depan pihaknya akan membuat alat ukur untuk mengetahui berapa supply air yang digunakan oleh Damkar melalui hydrant. “Kan semua harus ada laporan, terlebih kita sedang membenahi PDAM,” pungkasnya. (*)