
Sementara itu, pihaknya juga melakukan kegiatan intelijen dan penindakan keimigrasian. Target kinerja sebanyak 126 dan tercapai 204 realisasi.
Baca juga: DPRD Jabar Soroti Banjir Karangligar hingga Infrastruktur di Interchange Karawang
“Capaian intelejen dan penindakan keimigrasian sampai dengan 17 Desember 2025 tercatat 161,9 persen,” katanya.
Andro menguraikan bahwa kegiatannya meliputi; operasi intelijen keimigrasian, operasi mandiri keimigrasian, operasi gabungan keimigrasian, penyidikan tindak pidana keimigrasian, kegiatan TIMPORA, hingga tindakan administratif keimigrasian (TAK) baik pendetensian maupun deportasi.
“Pendetensian ada 13 orang, deportasi 12 orang, pemindahan 1 orang. Mereka itu dari negara Korea Selatan, China, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Jerman, Singapura dan India. Kemudian ada 8 kasus overstay, pekerja yang tidak melalui TPI 1 orang dan penyalahgunaan izin tinggal 1 orang,” paparnya. (*)












