KARAWANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang mencatat, kasus HIV/AIDS di Karawang terus meroket selama 4 tahun terakhir dengan total 1.224 orang.
Jika dirinci, sepanjang tahun 2019 terdapat 253 kasus, 2020 meningkat 315 kasus. Kemudian 2021 menurun 244 kasus dan 2022 melonjak jadi 412 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu menyebut, Dinkes berupaya menekan sebaran HIV/AIDS dengan metode surveilans.
“Menuju eliminasi HIV tahun 2030, yang kami targetkan adalah 90% ODHIV (orang dengan HIV) mengetahui penyakitnya, 95% ODHIV mendapat pengobatan ARV dan 95% ODHIV virusnya tersupresi,” ujarnya, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: 46.972 Warga Karawang Jadi Sasaran Deteksi Dini Penyakit HIV/AIDS
Kemudian, penanganan lainnya melalui mekanisme STOP (Suluh, temukan, obati dan pertahankan).
“Suluh itu edukasi (perubahan cara pandang), promosi kesehatan. Kemudian temukan penyakit melalui testing dan tracing. Obati dengan pemberian ARV dan pertahankan pengobatannya,” jelasnya.
Untuk layanan pemeriksaan atau deteksi dini HIV, Dinkes sudah memberikan pembinaan kepada sejumlah puskesmas dan rumah sakit yang ada di Karawang.
“Sudah ada 50 puskesmas dan 15 RS yang menyediakan pelayanan pemeriksaan HIV. Insha Allah sisanya 10 RS akan kami lakukan on the job training,” paparnya.
Jangan keliru pahami HIV
Di samping itu, Yayuk mengimbau kepada masyarakat untuk tidak keliru dalam memahami HIV. Pasalnya, penyakit HIV bisa menular secara vertikal dan horizontal.
