CIANJUR, TVBERITA.CO.ID- Gempa bumi menggoyang Cianjur, Selasa (23/1/2018) siang. Sejumlah wilayah di selatan Cianjur terdampak cukup parah. Tercatat, sejumlah bangunan rusak dan delapan orang siswa sekolah mengalami luka-luka.
Akun twitter resmi BMKG merilis pusat gempa siang kemarin ada di daerah Lebak, provinsi Banten, dengan kekuatan 6,4 skala richter. Durasi gempa yang terjadi pada pukul 13.34 WIB tersebut, terasa cukup lama sekitar 40 detik.
Di Cianjur, Tanggeung menjadi kecamatan yang terdampak paling parah. Saat terjadi guncangan, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Tanggeung, Abdurahman mengatakan, ribuan siswa SMKN 1 Tanggeung berhamburan ke luar dari sekolah dua lantai tersebut.
Sebanyak 1250 siswa, sambung dia, berusaha ke luar secara bersamaan dan membuat beberapa orang siswa tertahan, karena akses jalan ke luar terhambat.
“Sebagian besar korban yang tertimpa atap bangunan adalah siswa yang kelasnya berada di lantai dua. Mereka belum sempat keluar, tiba-tiba ruangan ambruk saat gempa,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/1/2018).
Menurut Abdurahman, enam orang siswa alami luka berat dan dua lainnya luka ringan di bagian kepala. Hingga saat ini, diketahui belum ada laporan susulan terkait dampak lain dari gempa di wilayah itu.
Abdurahman mengatakan, saat ini pihak sekolah akan mengupayakan perbaikan atap sekolah yang ambruk. Petugas juga terus melakukan monitoring untuk melihat dampak gempa lainnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat sebanyak delapan bangunan mengalami kerusakan. Bangunan tersebut terdiri dari sekolah, rumah dan gedung perkantoran di sejumlah wilayah Cianjur bagian selatan.
Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriatno mengatakan, bangunan terdampak itu berada di Kecamatan Tanggeung dengan 1 sekolah rusak ringan, 1 rumah rusak berat dan 2 rumah rusak sedang.
“Kemudian 1 unit rumah rusak ringan di Kecamatan Takokak, 1 puskesmas rusak ringan di Kecamatan Pasirkuda, gedung kecamatan rusak ringan di Kecamatan Sukaresmi, serta 1 rumah rusak ringan di Kecamatan Cibinong,” jelasnya.
Sugeng menambahkan, gempa tersebut sempat membuat warga hingga pegawai pemerintahan panik. Oleh karena itu, petugas BPBD pun segera melakukan monitoring ke setiap wilayah yang rawan pergerakan tanah dan longsor.
“Dikhawatirkan gempa yang terjadi berdampak pada kawasan yang labil. Apalagi, Cianjur itu kontur tanahnya labil dan ditakutkan terdampak gempa,” tutupnya.
Tak hanya di Cianjur dan di Provinsi Banten, sejumlah wilayah di DKI dan Jawa Barat pun terdampak gempa.
Menurut pantauan Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC), gempa dirasakan meluas oleh warga di Jakarta. Namun, EMSC juga menerima sejumlah laporan dari saksi mata yang berada di Pelabuhanratu, Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Purwokerto, hingga Yogyakarta.
Berdasarkan pengamatan Berita Cianjur di media sosial, gempa dikabarkan terasa juga hingga ke Bogor, Bekasi, dan Depok.(*)