Beranda Regional 5 Pasien Belum Ditangani, RSUD Karawang Kewalahan Difteri

5 Pasien Belum Ditangani, RSUD Karawang Kewalahan Difteri

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Sebanyak 5 pasien penderita difteri belum mendapatkan penanganan Anti-Difteri Serum (ADS), akibat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang kehabisan stok. Harganya yang mahal, menyebabkan pihak RSUD kesulitan untuk mendapatkan ADS.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Karawang, Asep Hidayat Lukman mengatakan, sedikitnya dibutuhkan 20 ADS yang harganya mencapai Rp 30-Rp 40 juta untuk penanganan 5 pasien.

“Kita akui saat ini ADS untuk diberikan dalam menangani pasien difteri habis stoknya. Sehingga 5 pasien belum kita berikan ADS. Kita sudah mengajukan kepada pihak provinsi,” ujarnya kepada KORAN BERITA (Grup Tvberita.co.id), Senin (11/12).

Untuk memudahkan mendapatkan serum anti difteri, pihak RSUD menyarankan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang untuk segera menetapkan wabah difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Kalau sudah jadi KLB, bisa ada jaminan untuk pelayanan kesehatan dan obat-obatan mereka. KLB ini perlu dinyatakan dinas (kesehatan) yang ditandatangani oleh Bupati,” kata Asep.

Dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, pihak RSUD Karawang sudah menangani 14 pasien penderita difteri. Hal tersebut menunjukkan penyakit yang dikategorikan sangat menular tersebut meningkat tinggi.

“Kita lihat trend penyakit ini lumayan tinggi juga dalam 3 bulan terakhir. 14 orang yang menderita telah kita tangani, dimana 9 orang sudah diperbolehkan pulang. Dan bulan ini ada 5 pasien baru,” ujarnya.

Selain itu, RSUD Karawang pun mengalami kekurangan ruang isolasi untuk memenuhi standar operasional pencegahan infeksi penanganan difteri. Bahkan pihak RSUD terpaksa merubah 1 ruangan menjadi ruang isolasi.

“Pencegahan infeksi jangan sampai ada keluarga yang juga menjenguk, nggak boleh dicampurkan pasien dengan pasien lain. Dari 5 orang pasien ini, terdapat 1 keluarga yakni ayah dan anak. Jadi kita khawatir akan menular jika tidak dilakukan standar operasional,” kata dia.

Meski menghadapi sejumlah kendala, pihak RSUD berjanji akan semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan difteri.

“Intinya kita tetap maksimal untuk menangani para pasien difteri ini,” katanya. (put/ds)