Beranda Headline 50 Siswa ‘Nakal’ di Karawang Dikirim ke Barak Militer, Bupati Aep Harap...

50 Siswa ‘Nakal’ di Karawang Dikirim ke Barak Militer, Bupati Aep Harap Jadi Agen Perubahan

50 siswa karawang dikirim ke barak militer
Sebanyak 50 siswa SMP dari berbagai sekolah di Karawang, Jawa Barat diberangkatkan menuju barak Menlatpur Kostrad Sanggabuana untuk menjalani pembinaan karakter.

KARAWANG – Sebanyak 50 siswa SMP dari berbagai sekolah di Karawang, Jawa Barat diberangkatkan menuju barak Menlatpur Kostrad Sanggabuana untuk menjalani pembinaan karakter. Pelepasan dilakukan Bupati Karawang, Aep Syaepuloh di Plaza Pemda Karawang, Minggu (7/12) pagi.

Bupati Aep menyampaikan, pembinaan ini akan berlangsung selama sepekan ke depan, mulai tanggal 7-14 Desember 2025.

Menurutnya, program ini merupakan langkah serius pemerintah dalam menangani pelanggaran disiplin di kalangan pelajar, mulai dari bolos berulang, merokok, bullying, hingga ikut tawuran.

Baca juga: Akhir 2025, Seratus Pelajar Bandel di Karawang Bakal Dikirim ke Barak Militer

“Ini adalah ikhtiar kita untuk menyelamatkan masa depan anak-anak,” ujar Bupati Aep kepada kumparan.

Hasil tracing 3-5 bulan
50 siswa karawang ke barak
Sebanyak 50 siswa SMP dari berbagai sekolah di Karawang, Jawa Barat diberangkatkan menuju barak Menlatpur Kostrad Sanggabuana untuk menjalani pembinaan karakter.

Aep menjelaskan, ke-50 siswa tersebut tidak dipilih sembarangan. Mereka berasal dari 42 sekolah dari 89 SMP yang tersebar di 30 kecamatan di Karawang.

Mereka, kata dia, merupakan hasil evaluasi sekolah selama 3-5 bulan, mulai dari kepala sekolah hingga guru BK. Dalam 5 bulan itu, sekolah telah melakukan tracing terhadap latar belakang perilaku siswa apakah kerap terindikasi nakal atau sekadar ikut-ikutan, sehingga pihaknya bisa menentukan pendekatan yang tepat bagi mereka.

“Sebelum kita bawa, kita betul-betul tracing anak ini ‘oh ini dia udah sering, nah ini yang jadi referensi guru, dipanggil orangtuanya akan diberangkatkan, dan mereka mau. Totalnya 50, 46 siswa dan 4 siswi,” katanya.

Baca juga: Dari 20 Ribu Pendaftar, 11.775 Akhirnya Lolos Beasiswa Karawang Cerdas 2025

Pembinaan Kesehatan, Keagamaan, dan Psikososial

Selama proses pembinaan, mereka akan mendapat beragam materi, mulai dari wawasan kebangsaan, pembinaan budi karakter & mental, kegiatan fisik, pembinaan keagamaan hingga kesehatan.

“Nanti kan MUI masuk disitu, termasuk juga dinas kesehatan, jadi bukan hanya pembinaan, ada agamanya, kesehatannya, kayak efek bahayanya merokok, ini mereka masih kecil paru-parunya masih rentan, dari situ dinkes masuk kasih pemahaman,” katanya.

Kemudian pendampingan agama juga turut diperkuat melalui MUI untuk membangun kembali akhlak, motivasi, dan karakter para pelajar. “Harus ada pembinaan akhlak, mental, dan spiritual. Semua kita sinergikan,” tambahnya.

Satu Anak ‘Anomali’ Jadi Inspirasi
50 siswa karawang dikirim ke barak militer
Sebanyak 50 siswa SMP dari berbagai sekolah di Karawang, Jawa Barat diberangkatkan menuju barak Menlatpur Kostrad Sanggabuana untuk menjalani pembinaan karakter.

Di antara 50 siswa itu, Aep menyinggung satu sosok yang membuatnya terkesan. Seorang siswa SMP dari Cikampek—yang ia sebut sebagai anomali—karena ikut pembinaan bukan karena melakukan pelanggaran, melainkan agar menjadi contoh bagi teman-temannya.

“Anak ini orang tuanya mampu. Dikasih motor, tapi dia memilih naik sepeda. Dikasih uang saku Rp 50 ribu buat sehari, tapi dia pakai untuk tiga hari,” jelas Aep.

Kehadiran siswa ini, kata dia, akan memberi energi positif dan motivasi bagi peserta lainnya selama masa pembinaan.

Baca juga: Nenek 75 Tahun Diduga Diperkosa Pemuda di Karawang, Kepergok Anak dan Cucu

“Jadi ini anomalinya, ini keinginan bahkan dari orangtuanya, dia akan ngisi ke temen-temen seangkatannya. Maksud saya berbeda tuh itu, si anak itu nanti akan menyampaikan terhadap temen-temennya tentang kesehariannya supaya menjadi inspirasi, dan kita harapkan outputnya mereka semua akan jadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing,” sambung dia.

Difasilitasi Penuh Selama Pembinaan

Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan, menegaskan bahwa selama sepekan masa pembinaan, para siswa akan mendapatkan fasilitas makan tiga kali sehari serta pengawasan ketat dari tim pendamping dinasnya.

“Tujuan kita untuk membentuk mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga setelah kembali ke rumah dan sekolah, mereka menjadi agen perubahan sebagaimana program Pak bupati,” tandasnya. (*)