“Staff Korpri itu banyak, tetapi saya hanya tanggung jawab moral saja,” ujar Deki, yang mengaku sebagai Staff Korpi.
Deki meminta agar pembahasan permasalahan ini ditunda sampai terbentuknya kepengurusan yang baru.
Baca juga: Karawang Kaya Motif Batik, 3 di Antaranya Bakal Dibuat Hak Paten
“Saat ini sedang dalam posisi kekosongan ketua. Dulu ketuanya Pak Acep Jamhuri. Tetapi saat ini belum ada petunjuk dari provinsi. Saya tidak bisa berkomentar banyak. Bisa gak bersabar sampai kepengurusan baru,” pungkasnya.
Polemik ‘lempar bola’ antara Acep ke Neneng lalu ke Deki tak menjawab terkait di mana atau ke mana uang kadeeuh korpri yang jumlahnya jika ditotal sangat fantastis namun hingga saat ini belum dibayarkan kepada para pensiunan ASN.
Sebelumnya, atusan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang menagih pembayaran uang pensiun atau uang “kadeudeuh” kepada pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) setempat.
“Banyak pensiunan yang sudah bertahun-tahun tidak juga mendapat uang pensiunan dari Korpri Karawang. Kami mempertanyakan itu,” kata salah seorang mantan PNS Pemkab Karawang, Juhdiana.
Baca juga: Semringahnya Kelompok Nelayan di Karawang Dikunjungi Ilham Habibie
Ia mengatakan bahwa selama menjadi PNS, ada setoran uang bulanan dari para PNS ke Korpri Karawang, sebagai satu-satunya organisasi dan wadah berhimpun PNS.
Setoran uang bulanan ke Korpri Karawang itu berlaku sejak seseorang menjadi PNS hingga pensiun.
Kemudian saat pensiun, mereka mendapatkan uang senilai Rp14 juta dari Korpri, yang merupakan uang setoran bulanan mereka selama menjadi PNS.