Beranda Regional Ada 6.192 Anak yang Alami Stunting, Begini Kata Dinkes

Ada 6.192 Anak yang Alami Stunting, Begini Kata Dinkes

PURWAKARTA, TVBERITA.CO.ID- Lantaran kurangnya asupan giji anak masih dalam kandungan menyebabkan stunting. Seperti di Kabupaten Purwakarta mencatat sedikitnya 6.192 anak di wilayah ini mengalami stunting.

“Kasus anak dengan stunting ini, sekarang sedang mendapat perhatian dari semua pihak. Termasuk pemerintah,” ujar Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Ine Hermina, Senin (12/11).

Dikatakan Ine, kasus stunting ini bisa terlihat saat anak berusia kurang dari dua tahun. Ciri-cirinya bisa terlihat jelas. Anak dengan stunting akan terlihat lebih pendek (kerdil) dengan teman seusianya. Dampaknya, anak tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan normal. Serta, mudah sakit. Bahkan, yang paling parahnya, fungsi otaknya tidak bisa optimal.

Dengan begitu, ketika dia dewasa baik fisik maupun pemikiran tidak bisa bersaing dengan anak yang pertumbuhan fisiknya normal. Sebab, anak dengan stunting akan memiliki daya ingat yang kurang. Karena itu, sambung Ine, pihaknya menghimbau kepada masyarakat, terutama kaum perempuan supaya sejak dini memersiapkan diri untuk menjadi seorang ibu. Misalkan, pengantin baru maka punya anaknya harus direncanakan.

Jika sudah direncanakan, maka asupan gizi ataupun perkembangan janin akan terus dipantau. Sebab, salah satu penyebab stunting ini karena kurangnya asupan gizi, saat anak masih didalam kandungan. “Kalau kita tahu sedang hamil, minimalnya sering periksakan kesehatan ibu dan bayinya ke posyandu atau puskesmas,” ujar Ine.

Sementara itu, Anna Santika (23 tahun) warga Desa Kembangkuning, Kecamatan Jatiluhur, mengaku, sampai saat ini dirinya belum paham soal anak dengan stunting. Sebab, setiap hari dirinya sibuk bekerja menjadi buruh swasta di perusahaan asing.

“Saya sedang hamil lima bulan, takut anak kena stunting. Meskipun, saya belum paham betul apa itu stunting,” ujarnya. Meskipun, sehari-harinya dia sibuk bekerja, Anna selalu menyempatkan diri memeriksakan kandungannya ke bidan. Sebab, jika ke posyandu, waktunya bentrok dengan jam kerjanya. Dengan pemeriksaa ini, diharapkan bisa melihat perkembangan janin dalam kandungannga.(KB)