
KARAWANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang meminta masyarakat Karawang untuk waspada menghadapi bencana hidrometeorologi basah di musim penghujan.
Kepala BPBD Karawang, Mahpudin menyebutkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karawang saat ini telah memasuki musim penghujan, dan akan berlangsung hingga puncak musim hujan di bulan Januari 2025.
Baca juga: Ikut Padus HKN ke-60, RSUD Jatisari Karawang Sukses Raih Juara 2
Selain itu, BMKG juga telah merilis adanya prediksi cuaca ekstrim dan bencana hidrometeorologi meliputi banjir, tanah longsor, puting beliung hingga pergeseran tanah yang akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat.
“Jadi kami BPBD Karawang saat rakor dengan BMKG di Bandung itu tentang penanganan bencana Megatras Hidrometeorologi Basah. Jadi cuaca ekstrim yang jadi faktornya sekarang, patut diwaspadai gelombang ekstrem, abrasi, tanah longsor,” ujar Mahpudin pada Kamis, 7 November 2024.
Baca juga: Sosialisasi Kanwil ATR/BPN Jabar di Karawang Disebut Memuat Agenda Politik, Padahal Hoaks
Masyarakat di wilayah rawan banjir, longsor dan angin kencang diharapkan tetap waspada. Di Karawang sendiri, ada 3 sungai yang berpotensi meluap karena curah hujan yang tinggi, yakni Sungai Citarum, Sungai Cibeet dan Sungai Cilamaya.
Kemudian, wilayah Ciampel dan Tegalwaru dikategorikan wilayah rawan longsor. Serta Karawang bagian pesisir berpotensi terkena banjir rob.
“Prediksi sifat curah hujan di Kabupaten Karawang itu kategori atas normal, sehingga potensi bencana hidrometeorologi basah harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat Kabupaten Karawang,” tutupnya. (*)








