
Sementara, berdasarkan faktor risiko, orang yang paling banyak terkena HIV adalah kalangan lelaki suka lelaki (LSL) sebanyak 247 kasus, disusul kalangan umum sebanyak 194 kasus, dan jalur tuberkulosis sebanyak 138 kasus.
“Selain LSL, umum dan TB, angka kasusnya tercatat di bawah 100. Ada pasangan suami istri 62 kasus, pelanggan 49 kasus, bumil 47 kasus, wanita pekerja seks 37 kasus, anak dari ibu odhiv 17 kasus, calon pengantin 11 kasus, waria 5 kasus dan infeksi menular seksual (ims) 1 kasus,” ungkapnya.
Baca juga: Kunjungi SH Modelling Karawang, Finalis Puteri Indonesia Bagikan Kiat Sukses Dunia Modeling
Yana berharap, masyarakat Karawang bisa menyadari betapa bahayanya prilaku seksual menyimpang terhadap kesehatan diri. Terlebih, HIV ini bisa menular melalui kontak tertentu.
“Yang tinggi itu trendnya masih homoseksual, tapi sekarang TBC juga angkanya tinggi, apalagi TB adalah penyakit yang bisa menular melalui udara dari batuk atau bersinnya orang terdampak,” katanya.
“Layanan HIV juga di Karawang sudah tersedia, mulai dari tes HIV, layanan perawatan dukungan dan pengobatan (pdp), layanan viral load (vl) hingga layanan profilaksis pra-pajanan (PrEP). Jadi harap pastikan diri kita ini terbebas dari HIV, kita semua punya tanggung jawab untuk memutus mata rantai penyebaran HIV ini, bukan hanya pemerintah dan KPA saja, tetapi masyarakat juga,” pungkasnya. (*)








