
KARAWANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) kembali menggelar seleksi program magang Jepang tahap kedua pada Senin, (27/10) lalu.
Kepala Disnakertrans Karawang, Rosmalia Dewi mengatakan, magang Jepang merupakan program kerjasama antara pemerintah daerah dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan IM Jepang (Internasional Manpower Development Organization Japan).
Seleksi tahap dua tersebut, diikuti oleh sebanyak 116 peserta. Sementara itu, sejak kerjasama ini terjalin, Kabupaten Karawang telah berhasil melaksanakan seleksi tahap pertama, dan 12 peserta berhasil lolos dan kini bersiap untuk berangkat ke Jepang.
Baca juga: Kuatkan Soliditas Partai, PKB Karawang Gelar Pendidikan Ideologi untuk Ratusan Kader
“Ini membuktikan bahwa anak-anak Karawang mampu dan bisa bersaing,” ujarnya.
Rosmalia menyebutkan, program magang Jepang merupakan sebuah peluang besar untuk anak muda mencari pengalaman dan bekal berkarir. Terlebih angka pengangguran di Karawang masih terbilang tinggi karena berkurangnya perusahaan padat karya yang menyerap tenaga kerja. Sementara industri padat modal, lebih mengandalkan mesin dibanding tenaga manusia.
Kerena itu, pemerintah daerah berupaya membuka berbagai peluang kerja, termasuk program magang ke Jepang yang tidak memerlukan biaya besar.
“Program IM Jepang ini berbeda dengan penempatan tenaga kerja luar negeri lainnya yang biayanya cukup tinggi. Di program ini, biaya sangat terjangkau bahkan sebagian besar difasilitasi oleh pemerintah,” terangnya.
Baca juga: Gratis, Sehat, dan Seru: Komunitas ‘Teman Lari Kamu’ Ajak Warga Karawang Hidup Sehat
Sementara itu, Perwakilan IM Jepang, Agus Pramuji menjelaskan bahwa seleksi magang dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari tes matematika dasar, tes kesehatan, tes ketahanan fisik, hingga wawancara.
“Sistem seleksinya terbuka, tidak ada batasan kuota. Siapapun yang memenuhi standar kelulusan akan diterima,” jelasnya.
Nantinya, lanjut dia, peserta yang lolos akan mengikuti pelatihan pra pemberangkatan sebelum akhirnya diberangkatkan ke Jepang untuk bekerja di sektor pabrik maupun konstruksi.








