
KARAWANG – Pengusaha ekonomi kreatif (ekraf) lokal Karawang, Jawa Barat, Karrasi19, akan melaunching produk terbaru pada awal 2026 mendatang. Produknya berupa aksesoris fashion ramah lingkungan, tahan sobek tahan api, disertai kombinasi batik tenun nusantara.
Owner Karrasi19, Supriadi menyampaikan bahwa ia akan melaunching produk fashion dengan perpaduan unsur modern dan budaya. Bahan utamanya masih menggunakan kulit sintetis, namun ia menyisipkan motif batik tenun nusantara untuk melestarikan budaya Indonesia.
Adapun produknya, antara lain berupa; tas ransel eco-series, totebag ramah lingkungan, sling bag ecocraft, pouch & aksesoris recyclecraft.
“Produk kami merupakan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan memakai ekonomi sirkular, menciptakan lestari bumi hijau. Untuk batik tenun nusantara, akan menambahkan produk tersebut menjadi lebih estetik dan menarik,” ungkapnya kepada tvberita pada Jumat, 5 Desember 2025.
Baca juga: Produk Hunian dan Komersial Lippo Siap Sambut Pertumbuhan Investasi Karawang
Gunakan Konsep Ekonomi Sirkular

Karrasi19 sendiri, merupakan perusahaan kreatif yang bergerak di bidang produksi tas dan perlengkapan fashion fungsional.
Berdiri dengan visi menciptakan produk berkualitas tinggi yang ramah lingkungan, Karrasi19 mengedepankan inovasi melalui konsep ekonomi sirkular sebagai pondasi utama dalam proses produksi.
“Visi kami menjadi perusahaan lokal berkelas nasional yang mengedepankan keberlanjutan melalui produk ramah lingkungan berbasis ekonomi sirkular,” paparnya.
Adapun misinya, Karrasi19 di antaranya:
– Menghasilkan produk kreatif dengan kualitas premium dan tahan lama.
– Meminimalisir limbah melalui proses produksi yang efisien dan terkontrol.
– Menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan & dapat didaur ulang.
– Memberdayakan UMKM lokal serta memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
– Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dalam industri fashion.
Baca juga: Peringatan Hari Bambu Sedunia 2025, Purwakarta Angkat Potensi Lingkungan dan Ekonomi Kreatif
“Konsep ekonomi sirkular sendiri ada 3 yaitu Reduce, mengurangi penggunaan bahan baku baru dan limbah produksi.
Reuse, mengolah sisa potongan bahan menjadi produk baru. Recycle, menggunakan material daur ulang seperti kain PET dan perca,” terang Supriadi.
Supriadi berkomitmen, Karrasi19 akan terus berinovasi dengan tetap memperhatikan kualitas produk, serta memperhatikan lingkungan. Bagi yang ingin membeli produknya, lanjut dia, kini Karrasi19 tidak hanya tersedia offline. Produknya bisa ditemui di lapak-lapak online seperti lazada, tiktok hingga shopee.
“Dengan memakai ekonomi sirkular menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, zero waste agar tercapai Karawang hijau, Jabar hijau, Indonesia hijau, bumi hijau. Bersama Karrasi19 mari kita menjaga bumi,” pungkasnya. (*)












