Beranda Regional Bayi Diduga Lumpuh, Lurah dan Camat Langsung Turun Tangan

Bayi Diduga Lumpuh, Lurah dan Camat Langsung Turun Tangan

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Mendapatkan informasi adanya warga Kelurahan Palawad yang diduga terserang penyakit lumpuh, Lurah Kelurahan Palawad Adi Firmansyah bersama dengan Camat Karawang Timur Eli Laeli Komara mengunjungi rumah milik Deden Deni (35), Sabtu (30/6/2018).

Warga Lingkungan Tanjung RT 23 RW 06, Kelurahan Palawad, Kecamatan Karawang Timur ini memiliki seorang anak yang diduga mengalami penyakit lumpuh.

Adi yang datang ke rumah warganya tersebut bersama Camat Karawang Timur juga turut didampingi oleh Kepala Puskesmas Palawad dan petugas TKSK Kecamatan.

Pada kesempatan tersebut, Camat Karawang Timur berjanji akan memperhatikan warganya yang memerlukan uluran tangan dan turut membantu berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.

“Kami mendapatkan informasi ada warga kita yang mengalami kelumpuhan. Makanya dengan didampingi pak lurah Palawad, langsung kami cek warga kami, Insya Allah kita akan membantunya,” janjinya.

Sementara itu kepada Koran Berita, Adi menjelaskan bahwa Tubagus Satriaji berusia 1 tahun 8 bulan merupakan anak pertama pasangan Deden Deni (35) dan Melani (21), dimana kondisi Tubagus hingga usia tersebut belum juga bisa duduk ataupun tengkurap. Karena ada indikasi adanya kelumpuhan tulang belakang.

Sedangkan orang tuanya, lanjut Adi menerangkan, Deden Deni (35 thn) merupakan seorang pegawai di Perusahan pengiriman barang JNE. Sehingga untuk membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit yang lebih layak mereka tidak memiliki biaya.

“Deni ini kerja di JNE, anaknya ini sering dibawanya berobat namun hanya sebatas ke klinik terdekat saja karena ketiadaan biaya, Deni sebenarnya memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang perbulan ia bayar iurannya sebesar Rp. 30 ribu untuk kelas 3 sebanyak 2 orang, namun KIS ini ia tunggak selama satu tahun sehingga tidak bisa digunakan,”papar Adi.

Sedangkan Keluarga Deni ini ingin membawa anaknya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk pengobatan yang lebih baik. Oleh karenanya, lanjut Adi, ia bersama petugas TKSK Kecamatan langsung mendatangi tempat kerjanya untuk mendapatkan hak pengobatan dari pihak perusahaan JNE.

“saat ini sedang proses pembuatan Kartu Keluarga karena nama si anak belum tercantum disana dan pembuatan Akte Lahir untuk persyaratan ke BPJS melalui perusahaannya yaitu JNE,” terangnya lagi.

Upaya lainnya, Ujar Adi, pihaknya dan pihak kecamatan selain membantu persyaratan admimistrasi, juga membantu membayar tunggakan Kartu Indonesia Sehat selama satu tahun yang ditunggak.

Dimana setelah seluruh administrasi yang diperlukan sudah dilengkapi, dikatakan Adi, pihaknya akan segera membawa anak Tubagus untuk di lakukan pemeriksaan di RSUD Kabupaten Karawang kemudian dirujuk ke RSHS Bandung.

Ketika disinggung apakah kelumpuhan anak Tubagus ini diakibatkan oleh Gizi Buruk, dengan tegas Adi membantah, menurutnya kondisi si anak baik- baik saja dan sehat, hanya saja hingga usia hampir 2 tahun ia masih belum duduk ataupun tengkurap.

“Jika disebut gizi buruk, Kami tidak melihat ada ondikasi gizi buruk, karena si bayi kelihatan sehat hanya saja dia dengan usia hampir 2 tahun, belum bisa duduk,”tuntasnya.(nin/ds)