KARAWANG – Menekuni hobi merupakan pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi jika hobi tersebut bisa menghasilkan uang.
Barangkali itu yang dirasakan oleh Khamaludin Ardiansyah (31) warga asal Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Berawal dari keisengannya membuat video jalan-jalan dan kulineran, Ardy tak menyangka hal itu yang justru bikin banyak orang tertarik.
Hingga akhirnya pada tahun 2018, ia mulai menekuni menjadi vlogger hingga selebgram.
“Awalnya kontennya jalan-jalan kadang makanan, tapi enam bulan setelah itu mulai khusus isinya makanan,” kata Ardy saat ditemui pada Kamis (22/6/2023).
Baca juga: Berawal dari Hobi VCS, Wanita di Karawang Ini Kepincut Jadi Kurir Narkoba
Ia berkeliling ke sejumlah daerah di Karawang. Hingga ke daerah Jakarta, Bekasi, Cianjur, Sukabumi hingga Bogor untuk mencicipi kuliner jadul yang sudah mulai jarang ditemui.
Seperti menemukan penjual makanan lumpia basah yang dimasak masih pakai kayu bakar, tutut bakar, dan goreng belut.
Di tempat tinggalnya Rengasdengklok juga ada makanan pahe-pahe, sate ayam jeroan ukuran besar harga seribu, dengkul ayam hingga es kulkul.
“Saya juga engga nyangka ketemu itu makanan jadul-jadul. Kadang ketemu pas saya lagi jalan-jalan saja karena suka traveling kemana-kemana,” jelas dia.
Atas ulasan makanan unik, khas dan jadul itu membuahkan hasil. Jumlah followers instgram yang diberi nama @perutcacing_ sebanyak 75,9 ribu dan subscriber Youtube 1,05 ribu.
Bahkan, penghasilannya setiap bulannya mencapai Rp 4-5 juta. Tak, hanya itu mulai banyak restoran maupun tempat makan meminta endorse dan mereview makanannya.
Baca juga: Tekad Widuri Norma Kenalkan Kebaya ke Kancah Internasional
“Kalau dari media atau medsos pendapatan Rp 4-5 juta. Kalau sama endorse ya sudah lumayan,” ucapnya.
Ia juga menambahkan, siap mengulas dan mempromosikan gratis melalui media sosial instagramnya untuk para pelaku UMKM maupun para pedagang kecil.
Hal itu bertujuan mendukung para pelaku UMKM, khususnya yang baru merintis usahanya.
“Saya juga berkomitmen membantu pedagang kecil untuk dibuatkan konten. Diharapkan dapat membantu mereka agar lebih banyak pembelinya. Juga akan terus mencari dan mengulas makanan jadul yang sudah jarang ditemui,” katanya. (*)